InspirasiOpini

Hendry Gunawan: Implementasi Teknologi Menuju Serang Madani Berbasis Smart City

Oleh Hendry Gunawan, M.Kom

Dalam proses mengimplementasikan konsep Kota Cerdas, Pemerintah Kota Serang melalui Diskominfo terus berbenah dan melakukan inovasi terutama di bidang pelayanan publik. Setelah meresmikan ‘Taman Digital’ yang berada di sudut alun-alun Kota Serang di pertengahan Maret lalu, inovasi selanjutnya dengan mempersiapkan layanan pengaduan masyarakat kepada Pemerintah Kota mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga Walikota dan Wakil Walikota berbasis Web. Pelayanan Publik secara daring tersebut diberi nama Reaksi Atas Berita Warga (Rabeg) yang diambil dari nama kuliner khas kota serang, yang telah dikemas dalam bentuk Aplikasi yang saat ini bisa diakses melalui Website.

Dengan harapan melalui aplikasi tersebut, nantinya, masyarakat dapat memberikan saran dan kritik kepada pemerintah terkait kondisi lingkungan yang ada. Jika hal tersebut dilakukan dalam skala luas, akan berdampak besar terhadap efisiensi kehidupan masyarakat dan menuju perkotaan cerdas berkelanjutan. Karena tujuan utama dari Smart city adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan, mengurangi biaya, dan sumber konsumsi, aplikasi tersebut dapat meningkatkan interaksi aktif antara pemerintah dan warganya secara efektif yang merupakan salah satu cara untuk dapat menciptakan good government.

Tentunya hal ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat Kota Serang untuk dapat berkomunikasi langsung dengan pemerintah daerah tanpa harus terkendala masalah birokrasi, tetapi akan menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Serang, Diskominfo khususnya, jika di kemudian hari laporan membludak dan membutuhkan resource yang besar untuk dapat memasukan, mengklasifikasikan, dan meneruskan data dan laporan tersebut kepada atasannya di masing-masing OPD atau bahkan langsung ke Walikota dan Wakil Walikota terkait masalah yang diadukan dan menindaklanjuti laporannya.

Dalam Penggunaannya, teknologi Smart City dapat disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya di kota industri Smart City seperti apa yang dibangun jika basis di kota industri, berbeda dengan Smart City yang basis kotanya wisata atau pelajar. Jadi, Smart City harusnya dibangun secara spesifik, karena dengan  teknologi informasi terpilih, maka setiap warga kota bisa melakukan apa saja sesuai kebutuhan. Penerapan Aplikasi ‘Rabeg Online’ di tengah-tengah warga Kota Serang menjadi salah satu teknologi terapan yang disesuaikan dengan kebutuhan menuju Serang Madani Smart City. Ada beberapa teknologi lanjutan yang dapat diterapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan Kota Serang.

Teknologi pendukung Smart City

Dalam implementasinya, Smart city berjalan layaknya sebuah rangkaian bisnis, di dalam kota cerdas tersebut terjadi kompetisi untuk memperoleh pengakuan dari pengguna dan masyarakat, mengundang investor, bahkan wisatawan. Jika ingin terus mengikuti perkembangan zaman, maka kota tersebut harus mampu menjadi cerdas, mampu mempelajari kondisi yang sedang berkembang di tengah masyarakat, dan yang terpenting semakin terhubung satu sama lain. Internet of Things (IoT) membantu mewujudkan smart city ini dalam skala besar.

Internet of Things (IoT) merupakan konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas Internet yang tersambung secara terus-menerus, kemampuan tersebut diantaranya seperti berbagi data, remote control, dan lain sebagainya. Termasuk menghubungkan benda yang ada di sekeliling kita dengan Internet secara terus menerus melalui jaringan lokal atau global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Internet Of Things (IoT) adalah teknologi lanjutan yang dapat diterapkan berdasarkan lingkungan kota serang dengan notabene sebagai kota urban. Kalau dulu komputer dan Smart Phone adalah sesuatu benda yang mahal, sekarang justru kebalikannya. Hampir disetiap rumah saat ini memiliki sebuah komputer atau laptop, dan bisa dibilang komputer sudah menjadi kebutuhan pokok. Dan yang dapat kita lihat langsung, smart phone sudah menjadi barang wajib yang harus selalu ada di genggaman setiap orang.

Dalam perkembangannya, jumlah pengguna internet di Indonesia di tahun 2016 mencapai 132 juta pengguna, Banten termasuk sebagai penyumbang yang besar dalam lingkup pulau Jawa dengan jumlah pengguna keseluruhan sebesar 86,3 juta pengguna (APJII, 2016). Bahkan, di tahun 2015, Telkom mencatat Banten menjadi salah satu dari lima kota dengan jumlah permintaan terbesar pengguna IndiHome yang mencapai satu juta pengguna (Telkom, 2015).

Menjadi relevan kemudian jika Pemerintah Kota Serang menerapkan aplikasi ‘Rabeg Online’ untuk merangkul para pengguna Komputer dan Smartphone yang sebagian besar didominasi oleh pengguna internet dengan rentang umur produktif 25 – 44 tahun (APJII, 2016). Selain itu, aplikasi ‘Rabeg Online’ sebagai bentuk implementasi IoT yang bertujuan agar interaksi antara Pemerintah dan masyarakat tidak tersumbat, dengan harapan masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga Kota Serang.

Sebuah keniscayaan kemudian untuk menginterintegrasikan teknologi terapan IoT dalam bentuk inovasi yang bersentuhan langsung dengan warga Kota Serang seperti teknologi sensor kualitas air, misalnya. Teknologi ini merupakan salah satu penerapan IoT yang harus dimiliki oleh Serang Madani smart city ke depan. Seperti diketahui, Kota Serang yang berada di pusat provinsi Banten dan dikelilingi oleh beberapa sungai, diantaranya sungai Cibanten, yang dalam beberapa minggu terakhir sungai Cibanten dipenuhi oleh berbagai macam sampah dan membuatnya menjadi tercemar, untuk itu perlu dikembangkan sensor kualitas air agar masyarakat dapat memantau kualitas air tersebut secara daring dan bisa menggunakannya untuk keperluan sehari-hari tanpa resiko terjangkit penyakit. 

Selain itu, teknologi sensor air ini bisa diintegrasikan dengan Penerapan teknologi IoT pada sistem kebencanaan, yaitu bencana banjir, teknologi yang dapat digunakan yaitu Disaster Warning System. Kota Serang yang sering mengalami banjir bisa mengalami kerugian mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah diakibatkan oleh adanya aktivitas air yang tidak terpantau secara langsung, entah karena debit air naik saat hujan deras turun atau karena saluran drainase di Kota Serang tidak berfungsi dengan baik. Dengan adanya sensor yang terpasang, kita bisa membuat pemantauan air lebih efektif sehingga tidak lagi kota Serang mengalami kerugian yang cukup besar serta dapat meminimalisasi jatuhnya korban. Sudah seharusnya, Kota Serang mulai melakukan pencegahan bencana dengan cara memasang sensor pada tempat-tempat yang memiliki potensi bencana alam, khususnya banjir. 

Teknologi lainnya yang dapat diadopsi oleh Kota serang untuk menuju Serang Madani Smart City dengan menggunakan teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality khususnya dalam mengembangkan bidang wisata ziarah. Teknologi ini pernah sangat populer di kalangan gamers dengan diterapkannya di game fenomenal ‘Pokemon Go’.

Kota Serang yang terkenal sebagai kota pendidikan dan kota wisata ziarah akan mampu menarik wisatawan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Augmented reality dapat diintegrasikan dengan smartphone untuk mengakses ‘Peta Digital’ wisata ziarah Kota Serang. Dalam pengembangannya, dengan menggunakan teknologi Augmented Reality jalanan di Kota Serang nantinya tidak akan memerlukan rambu–rambu lalu lintas lagi, dengan teknologi ini tampilan rambu–rambu lalu lintas dapat tergantikan jauh lebih menarik dan menyenangkan dan dapat ditampilkan di kaca mobil atau bahkan di kaca helm. Selain itu dengan teknologi Virtual Reality para wisatawan yang belum mengetahui lokasi mana saja yang dapat dikunjungi dapat melihat langsung suasana dan lokasi tempat ziarah secara virtual dengan bantuan teknologi yang ada.

Melibatkan Masyarakat dalam Implementasinya

Masyarakat merupakan salah satu komponen utama pembentuk Kota Cerdas yang perlu dipersiapkan dengan matang oleh Pemerintah kota Serang. Dua hal yang menjadi penting dalam menyukseskan program Serang Madani Smart City ini yaitu pengembangan dan penggunaan. Dari sisi pengembangan sistem, pihak swasta perlu digandeng sebagai developer yang bekerjasama langsung dengan pemerintah dalam menyediakan ruang terbuka yang proporsional dengan lahan terbangun untuk pengembangan taman-taman digital.

Dan tentu saja para akademisi yang ada di Kota Serang perlu dilibatkan juga sebagai pengembang, beberapa universitas yang menghasilkan alumni-alumni yang menguasai teknologi dalam pendidikannya, semisal Universitas Serang Raya (UNSERA) dapat menjadi pendamping program ini. Dalam Fakultas Teknologi Informasi di Unsera, misalnya sebagian besar tugas akhir mahasiswa melakukan terobosan pengembangan sistem e-government, semisal aplikasi tata kelola pemerintahan desa, aplikasi sensor kualitas air, peta digital pariwisata, aplikasi tour guide berbasis android, rekayasa lalu lintas berbasis augmented reality, simulasi multimedia pengelolaan limbah, dan banyak lagi aplikasi yang akan mempermudah proses akselerasi konsep Kota Cerdas. Selain itu, dari Fakultas Ilmu Sosial dapat menghitung tingkat partisipasi dan kepuasan masyarakat dengan diterapkannya konsep kota cerdas ini. Diharapkan, dari kampus-kampus inilah lahir para pemikir yang konstruktif dan mampu berbagi informasi serta pengalamannya dalam mengembangkan konsep kota cerdas ke tengah-tengah masyarakat.

Dalam proses penggunaannya nanti, keterlibatan dan kesiapan masyarakat menjadi aspek sangat penting karena salah satu indikator capaian dari konsep ini yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam memanfaatkan data, aplikasi, memberikan masukan maupun kritikan secara mudah. Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang digagas oleh Diskominfo menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawal program Serang Madani smart city ini. KIM merupakan wahana informasi dan komunikasi sekaligus media dialog antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan juga sebaliknya. Saat ini di Kota Serang sudah bermunculan KIM di berbagai bidang, diantaranya di bidang Informasi Teknologi (IT), usaha ekonomi, agama, senibudaya, wisata dan lainnya.

Dengan terbentuknya kelompok-kelompok informasi masyarakat dengan berbagai latar belakang diharapkan masyarakat tercerdaskan (smart society)  dan dapat berperan menjadi penyambung lidah dalam menyosialisasikan program pemerintah sekaligus pemberi masukan-masukan yang cerdas demi kemajuan menuju Serang Madani Smart City.

Jangan dilupakan, kesuksesan kota cerdas di beberapa negara-negara lain tidak terlepas karena adanya pengaruh faktor budaya. Budaya mengatur dari hal paling sederhana, bagaimana berjalan, dimana membuang sampah, bagaimana menjaga fasilitas publik dan bagaimana hidup seimbang dengan lingkungan agar semua tertata dengan rapi dan berjalan dengan seimbang. Semua pemahaman tentang budaya tersebut bisa menjadi sebuah modal membuat kota kita semakin cerdas, kota cerdas karena masyarakatnya juga cerdas, hal yang sangat sederhana. Dan tentu saja, Smart City bukan melulu tentang konektivitas dan teknologi saja. Smart City lebih dari itu, Kota cerdas adalah menyangkut bagaimana warganya menggunakan kecerdasannya agar menjadi warga yang cerdas dan hidup bahagia di kotanya.


Penulis adalah Pengamat Teknologi Informasi, Dosen Multimedia di Fakultas Teknologi Informasi Unsera.


Rubrik ini diasuh oleh Fikri Habibi.


Berita Terkait :

Adi Riyadi: Pilkada Kota Serang, Sebuah Harapan
Eiger Adventure Catat Rekor Dunia dalam Ekspedisi 28 Gunung, Pulosari Jadi Salah Satunya
Joehendi: Film ‘Rania’ Mengajarkan Kita Cara Bersyukur
Resep Bakso Sehat Ikan Tuna

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button