KabarTerkini

Ilmany Korwil Serang Gelar Diskusi tentang ​Etnisitas dan Agama sebagai Isu Politik

SERANG, biem.co — Ikatan Alumni Ponpes Nurul Madani (Ilmany) Korwil Serang kembali menghelat program kerja bulanan, yaitu diskusi. Kali ini tema yang diangkat dalam diskusi tersbut bertajuk Etnisitas dan Agama sebagai Isu Politik, dengan mengundang salah satu narasumber yang juga sebagai dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Boyke Pribadi.

Dalam pembahasan tersebut, Boyke Pribadi menyampaikan bahwa bicara tentang etnisitas dan agama sebagai isu politik, keduanya adalah sebuah ikatan.

“Manusia sebagai makhluk sosial bisa tampil dalam tujuh ikatan. Hal ini juga berarti bahwa setiap ikatan itu memiliki pengaruh dalam sistem pemerintahan, karena dalam politik ada istilah yang sudah klise kita dengar bahwa tidak ada teman abadi, tidak ada lawan abadi, tapi yang ada dalam politik itu hanyalah kepentingan yang abadi,” jelas Boyke Pribadi saat mengisi diskusi, Jumat (24/02).

Disela-sela pembahasan diskusinya tentang etnisitas dan agama sebagai isu politik, pembahasannya sedikit melebar membahas tentang kasus Ahok. Sehingga, Boyke Pribadi berpendapat bahwa kasus Ahok hanyalah peluru kecil yang ditembakan oleh rezim saat ini untuk mengalihkan isu pelantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI yang sebenarnya tidak layak untuk mengemban jabatan tersebut karena sebelumnya pernah tersandung kasus pelanggaran kode etik.

Baca juga: Tema “Problematika Kebangsaan dan Keumatan” Menghiasi Pelantikan ILMANY Korwil Serang

Sementara itu, Ketua Ilmany Korwil Serang, Rifqy Auliya menyampaikan aspresiasinya terhadap diskusi bulanan karena telah berjalan dengan lancar, walaupun pada kesempatan itu jumlah peserta yang hadir sedikit berbeda dengan sebelumnya, namun hal itu tidak mengurangi rasa semangatnya untuk terus membudayakan gerakan literasi melalui kajian diskusi serta untuk meningkatkan wawasan kebangsaan sebagai bentuk kepedulian terhadap sistem perpolitikan di Indonesia yang sedang gaduh.

Di akhir diskusi, Boyke Pribadi berpesan kepada peserta diskusi yang didominasi oleh mahasiswa terhadap keadaan negara Indonesia yang mengkhawatirkan.

“Mahasiswa harus bisa masuk ketataran pemerintahan, namun tetap mempertahankan idealismenya. Karena, kebanyakan aktivis tidak bisa mempertahankan idealismenya ketika masuk ke dalam tataran pemerintahan,” pungkas Boyke Pribadi. (red)

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button