Teknologi

Musim Mabar Dimana dan Kapan Saja, Yang Penting Asik

biem.co – Sobat biem ada yang gemar dengan bermain game online di gadget? Tentu mengasyikan ya, sob! Tapi perlu diingat saat bermain harus disesuaikan waktu dan tempat.

Ya, wajar saja game online di gadget saat ini lagi booming seiring berkembangnya teknologi yang begitu pesat serta tanpa disadari memberikan dampak begitu besar dalam segala aspek kehidupan.

Istilah mabar alias main bareng menjadi trend kids jaman now dalam bermain aplikasi game ‘Mobile Legends’.

Seperti, Eko Prasetyo, mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera), mengaku menyukai game ini. Selain banyak temannya yang bergabung, juga untuk mengisi waktu agar tidak jenuh. “Semua rasa jenuh dan galau hilang deh! kalau sudah main Mobile Lagend,” katanya.

Hmm, jangan sampai hilang ingatan saja ya! hehehe. “Hampir setiap hari saya bermain Mobile Legend, tidak pernah absen. Biasanya saya bermain sampai kalah, kalau menang terus ya main terus-terusan” terang cowok berusia 18 tahun tersebut.

Mahasiswa Unsera jurusan ilmu komunikasi ini mengaku, selagi bisa mengatur waktu, kegiatan akademisnya juga tidak terganggu. Ia pun memberi pesan untuk para pecinta game Mobile Legend ini untuk ingat waktu, dan mengerti kapan waktu untuk bermain dan waktu untuk belajar.

Mantap jiwa banget nih sob! pesan dari Eko. Sebaiknya kalian mengatur waktu, jangan sampai bermain saat jam pelajaran atau mata kuliah berlangsung, nanti gadget kamu disita loh! Mending disita guru atau dosen pengajar, kalau disita leasing, gimana? Hehehe.

Menurut, Wawan Rukmansyah, Guru Bimbingan Konseling (BK) di SDN 2 Kota Serang, bermain game online hanya membuang waktu dan menghamburkan uang untuk membeli paket data.

“Tidak hanya itu tetapi juga bisa berdampak negatif kepada anak, salah satunya lalai belajar dan tidak tahu waktu,” imbuhnya.

“Perlu adanya tindakan dari orangtua agar anak-anak tidak terbawa arus globalisasi yang semakin canggih dan gila. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi kedua orang tua,” jelas Wawan yang juga masih menginjak semester 8 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Islam Negeri (UIN) Banten.

Ada dampak sosial, lanjutnya, si anak lebih senang dengan permainan game online bersama temanya ketimbang belajar bersama. “Psikologisnya, dia hanya bermain dan bermain” tegasnya.

“Harapanya semoga para orang tua, guru serta masyarakat umumnya bisa mengarahkan dan bisa terus membimbing anak-anaknya agar tidak ada dampak negatif dari game online,” tutupnya. (Juanda-Umin/Dion)

Editor: Jalaludin Ega

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button