JAKARTA, biem.co – Setelah pada 23 Februari lalu dukungan terhadap Joko Widodo sebagai kandidat calon presiden di Pilpres 2019 dideklarasikan dalam Rakernas PDI-P, yang sebelumnya juga telah dideklarasikan pula oleh tujuh partai seperti Golkar, PSI, PKP, PPP, Perindo, HANURA dan NasDem, penghujung Maret ini, Partai Gerindra juga berencana mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai kandidat calon presiden di Pilpres 2019 dari partainya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, sebagaimana dilansir kompas.com, menyatakan, bahwa dalam waktu dekat Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bakal mendeklarasikan diri sebagai capres pada Pemilu 2019.
Menurut Muzani, Prabowo akan menjawab permintaan kader Gerindra yang menginginkan dirinya maju sebagai capres di Pemilu 2019. Ia mengatakan “Insya Allah dalam waktu yang pendek, Pak Prabowo akan segera menyampaikan jawaban bahwa beliau memenuhi permintaan kader,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Ia mengatakan, saat ini Gerindra sudah memiliki partner koalisi untuk mengusung Prabowo dalam Pilpres 2019. Namun, ia enggan menyebut partai dan cawapres yang akan mendampingi Prabowo.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya, akhir Maret ini Gerindra akan mendeklarasikan secara resmi capres yang akan diusung. “Maksimal akhir Maret ini, kan, kami sudah jelas deklarasi calon presiden dari Gerindra,” tutur Dasco.
Meski sempat muncul isu bahwa ada potensi poros ketiga di Pilpres 2019, Partai Gerindra meyakinkan diri tidak akan mempersoalkan itu. Dilansir CNNI, Muzani juga mengatakan bahwa partainya tetap akan fokus terhadap pencalonan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).
“Berapa pun porosnya kami menghargai. Kami hanya peduli pak Prabowo maju menjadi calon presiden, dengan koalisi kecil atau besar,” kata Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/3).
Muzani mengklaim bahwa langkah Prabowo untuk maju kembali sudah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) sebesar 20 persen.
“Untuk maju pak Prabowo harus didukung 112 kursi atau 20 persen, Insya Allah jumlah itu sudah tercapai,” katanya.
Partai Gerindra memiliki 73 kursi di parlemen, berpeluang berkoalisi dengan partai lain seperti PKS yang memiliki 40 kursi. Dengan total 113 kursi, maka Prabowo telah mengantongi 20,17 persen atau memenuhi syarat ambang batas pencalonan. (EJ)