Kabar

Ponpes Assa’adah Gelar Kejuaraan Pencak Silat se-Banten

KABUPATEN SERANG, biem.co — Pondok Pesantren Assa’adah menggelar kegiatan pencak silat antar pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Provinsi Banten bertajuk Assa’adah Pencak Silat (APS) Championship 2019.

Kegiatan ini diikuti oleh 292 pesilat muda dari berbagai daerah di Banten seperti Kota Serang, Walantaka, Ciruas, Cikeusal, Baros, Pamarayan, Pandeglang, hingga Lebak.

Hadirnya Assa’adah Pencak Silat (APS) Championship 2019  bertujuan untuk menumbuhkan minat anak sejak dini terhadap dunia silat, juga mencari bibit unggul pesilat muda sekaligus ajang silaturahmi antar pesilat pelajar se-Banten.

Siswi bernama Tasya Puspita dari SMPN 1 Banjar Sari Lebak, mengungkapkan bahwa dirinya baru mengikuti kegiatan lomba pencak silat yang diadakan di luar sekolah.

Kegiatan ini menurutnya menjadi ajang untuk melatih kepercayaan diri, memotivasi untuk bisa menjaga diri, dan ajang pemanasan berkompetisi di perhelatan yang sesungguhnya.

“Tasya berkeinginan untuk menjadi pesilat profesional dan bisa meraih prestasi di tingkat nasional, bahkan internasional. Dengan terus berlatih, tidak mudah putus asa, dan pantang menyerah merupakan prinsip yang akan dijalani,” ujarnya.

Diketahui, Tasya merupakan pesilat yang lolos di partai semi final setelah mengalahkan lawannya dari pesilat asal tuan rumah SMP Plus Assa’adah.

Ricky pelatih asal SMP Pamarayan menuturkan, di ajang ini sekolahnya mengirim 13 pesilat untuk tanding di beragam kelas yang ditandingkan.

“Kami mendelegasikan pesilat pemula untuk lebih banyak punya ilmu, pengetahuan tentang pencak silat dan juga menambah pengalaman tanding antar mereka. Untuk kegiatan ini secara keseluruhan alhamdulillah puas, tinggal menambal sedikit kekurangan dari segi penerimaan pendaftaran harus lebih dibatasi pesertanya,” ungkapnya.

Sementara Nasrullah Mubarok, Ketua lembaga Wasit Juri IPSI Kabupaten Serang mengapresiasi atas terselenggaranya turnamen APSC 2019 ini.

“Ajang ini sangat positif untuk menggali bakat sejak dini, membina anak muda untuk menjaga jurus-jurus di masing-masing perguruan yang telah dilahirkan oleh para pendahulu. Jika tidak ada anak muda yang mau memelihara, dikhawatirkan jurus-jurus di pencak silat akan punah,” tandasnya.

Ia menilai, kejuaraan yang baru pertama kali diselenggarakan tersebut sudah mendapatkan apresiasi positif dari segenap insan pesilat di Banten.

“Namun masih ada beberapa kendala diantaranya banyaknya peserta lomba yang dijadwalkan hanya dua hari, meleset menjadi tiga hari.  Turnamen seperti ini harus terus digelar, supaya menjadi motivasi bagi pesilat muda untuk lebih giat dan semangat dalam latihan,” tambahnya.

Sedangkan Ketua Pelaksana Wili menjelaskan, kompetisi ini dimaksudkan untuk mempererat ukhuwah pesilat yang ada di Banten, sekaligus juga mencari pesilat muda yang akan melanjutkan estafet perjuangan seniornya terdahulu yang sudah banyak meraih prestasi di ajang internasional seperti Asian Games.

“Awalnya kami pesimis mengadakan kompetisi. Ini baru pertama kali dan hanya dengan persiapan satu setengah bulan, tapi alhamdulillah atas kekompakan panitia, support penuh dari pesantren, dukungan dari IPSI Kabupaten dan Kota se-Banten serta antusias peserta membuat acaranya ini sukses dan meriah,” tutupnya.

Diketahui, hasil kejuraan silat se-Banten ini menghasilkan juara:

Juara Umum Tingkat SD: SD Darul Islah Tangerang

Juara Tingkat SMP:
1. Ponpes Ar-Rahmah Walantaka
2. Ponpes Assaadah
3. SMP Pamarayan (red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button