KabarKesehatan

Mengenal Tanaman Obat yang Sering Digunakan sebagai Bumbu Tradisional

biem.co — Sudah bukan rahasia umum lagi kalau hampir kebanyakan makanan khas nusantara kaya akan citarasa bumbu tradisional. Bumbu tradisional sering digunakan oleh masyarakat sejak dulu untuk memasak. Umumnya, bumbu tradisional ini memiliki citarasa dan aroma rempah khas.

Namun, bumbu tradisional yang sudah dikenal sebagai bumbu masak, ternyata bisa juga lho digunakan sebagai alternatif obat dan berkhasiat bagi orang yang mengkonsumsinya.

Yuk, ketahui tanaman obat bumbu tradisional yang bisa memberikan efek menyehatkan bagi tubuh!

Asam Jawa (Tamarindus indicus)

Asam Jawa. (Foto: Cendana News)

Tanaman ini sering digunakan dan dibudidayakan untuk didambil buahnya sebagai bahan olahan makanan, minuman, dan bumbu. Ternyata, buahnya mengandung berbagai macam senyawa asam yang bernutrisi tinggi dan dapat digunakan sebagai obat.

Selain itu, memiliki efek farmakologi sebagai antioksidan, anti-inflamatori, anti-mikrobial, anti-fungal, dan anti-diabetes. Kandungan ini dapat digunakan  sebagai pencahar, penghancur lemak, obat bisul, sariawan, nyeri haid, demam, malaria, darah rendah, penurun kolesterol, obat jerawat,  dan diabetes.

Asam Kandis (Garcinia xanthochymus)

Asam Kandis. (Foto: bibitbunga.com)

Kulit buah asam kandis yang biasanya diiris-iris lalu dikeringkan. Dikenal sebagai bumbu yang cukup penting dalam  masakan Indonesia dan dapat ditemukan di pasar tradisional. Ternyata, kulit batangnya mengandung senyawa phenolic yang bermanfaat untuk antikanker payudara dan paru serta ekstrak buahnya mengandung mengandung senyawa komponen aktif sehingga berkhasiat sebagai anti kolesterol dan pelangsing.

Belimbing Wuluh (Averrhoa belimbi)

Belimbing wuluh. (Foto: Ist)

Belimbing wuluh dikenal sebagai salah satu bumbu masakan, perawatan kecantikan, dan obat tradisional. Belimbing wuluh mengandung asam okslat, vitamin C, vitamin A, memiliki kandungan mineral seperti fosfor dan kalsium, serta mengandung flavonoid, saponin, tanin dan steroid/triterpenoid.

Daunnya dibuat pasta untuk mengobati gatal, jerawat, dan bengkak. Rebusan daun untuk mengobati batuk, dan sebagai tonik sehabis melahirkan. Bunganya direbus dan airnya untuk obat batuk dan sariawan. Sementara itu, buahnya bermanfaat untuk obat darah tinggi, obat batuk, beriberi, menghilangkan sakit, dan bengkak.

Kepayang (Pangium edule Reinw.)

Kepayang. (Foto: Grid)

Daging buahnya telah diolah dimanfaatkan sebagai bumbu tradisional dan bahan lauk terutama di pedesaan. Tanaman ini cukup dikenal karena daging bijinya mengandung racun yang memabukkan dan mematikan.

Namun, beberapa pencegahannya seperti merebus, mencuci, merendam, dan menyimpan biji kepayang akan membuat biji kepayang tidak lagi beracun bahkan dapat dikonsumsi. Biji kepayang mengandung beberapa senyawa fenolik, alkaloid, flavanoid, saponin, polifenol, karbohidrat, dan protein.

Olahan biji kepayang bersifat antibakteri dan antioksidan. Daun dan bijinya yang segar dapat digunakan sebagai disinfektan dalam larutan encer, untuk mengobati rasa gatal, membasmi kutu rambut, dan sebagai obat penyakit kulit.

Itulah berbagai macam tanaman obat bumbu tradisional yang mempunyai fungsi sebagai bahan dapur dan khasiat alternatif obaht sekaligus. Mari kita coba! (red)


Ditulis oleh Siti Assyifa Liany. Asal Serang, Banten. Mahasiswa Jurusan Biologi, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Semester 4. E–mail: [email protected].

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button