Kabar

Nonton Bareng dan Diskusi Publik ‘The End Game’ Ronde Terakhir Melawan Korupsi

KOTA SERANG, biem.co – Pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus yang dilakukan oleh pemerintah, mendapat respons dari berbagai lapisan masyarakat. Sebab KPK merupakan benteng terakhir dalam memberantas tindak pidana korupsi.

Respons terhadap pelemahan KPK juga dilakukan oleh Komunitas Relawan Banten (KRB) dan Haji Rocker Foundation, dengan menggelar acara nonton bareng dan diskusi Film “The End Game Round Terakhir Melawan Korupsi” yang diproduksi oleh WatchDoc.

Acara tersebut dimeriahkan oleh Sharing Music Banten, Pena Masyarakat, Rumah Baca KSB, CLSA Untirta, Duta Damai, Himakom Unsera dan Padepokan Kupi, dan dihadiri tiga narasumber dengan latar belakang yang berbeda,

Mad Haer Effendi, dari Perwakilan Pena Masyarakat yang memaparkan bahwa ada tiga hal bisa mengontrolnya pada diri yakni pikiran, hati nurani dan nafsu.”Tinggal mana saja yang ingin kita besarkan, apakah pikiran, hati nurani atau nafsu dalam mengambil sebuah keputusan,” katanya.

Narasumber kedua, Direktur Eksekutif Aliansi Lembaga Independen Peduli Publik (ALIPP) Uday Suhada yang mengatakan pentingnya apa itu kesadaran.”Tak penting kita jadi apa, kalau tidak mampu berbuat apa-apa. Lebih penting kita tak menjadi apa-apa tapi mampu berbuat apa-apa,” katanya.

Karena menurutnya, apabila tidak ada kesadaran habislah negeri ini. “Tegakkan hukum setegak-tegaknya, jangan mau tergiring ke kanan, kiri, depan, belakang. Tujuannya bukan untuk memenjarakan orang tetapi untuk mengungkap kebenaran,” katanya.

Narasumber ketiga Akademisi Unsera, Lalu Farhan Nugroho mengatakan. ”Sudah tidak ada lagi cicak vs buaya yang berjilid-jilid itu, karena buayanya sudah ada di rumah cicak, dan yang terjadi cicak itu acak-acakan. Undang-Undang yang sudah direvisi bukan lebih kuat, tapi malah menghancurkan tatanan dan membuat KPK tidak berdiri pada indepensinya lagi. Kalau sampi hari ini kita diam, ini akan seperti Undang-Undang yang sebelum-sebelumnya, hanya akan berlalu begitu saja. Maka visi tanpa aksi adalah halusinasi dan visi tanpa aksi adalah mimpi,” paparnya.

Sementara itu, Founder Komunitas Relawan Banten, Aliyth Prakarsa dan juga Haji Rocker Foundation berpesan untuk tetap mencintai KPK. “Kita tetap tunjukan kecintaan kita pada KPK yang roh sesungguhnya, karena apabila semakin kita curiga dan menjauhi KPK, semakin menguasailah mereka. Upaya pelemahan itu memang ada, tapi kita jangan tinggalkan KPK, karena sekali lagi semakin jauh kita tinggalkan KPK, maka semakin jauh pula KPK untuk meninggalkan roh sesungguhnya lembaga tersebut,” pungkasnya. (ar)

Editor: Irwan Yusdiansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button