KOTA SERANG, biem.co – Akhir-akhir ini masyarakat disuguhkan dengan baliho wajah-wajah petinggi partai terpampang di pinggiran jalan raya kota-kota besar. Beberapa orang menyayangkan karena hal ini dirasa tak tak etis.
Di masa pandemi, para petinggi partai yang seharusnya konsen pada kondisi konstituen, malah justru sibuk memikirkan eksistensi.
Hal tersebut pun mendapat kritikan dari beberapa kalangan, salah satunya dari Analis Politik dan kebijakan Publik, Adib Miftahul.
Adib menilai baliho para petinggi partai tersebut merupakan pencitraan tabu.
“Meraih dukungan tidak sekarang jadi secara kontek tidak tepat, itu adalah pencitraan tabu,” katanya saat hubungi biem.co Selasa (10/08/2021).
Padahal, menurut Adib, di masa pandemi sekarang masyarakat dalam keadaan lapar dan dalam kesusahan. Ia meyakini bahwa pemasangan baliho-baliho tersebut adalah upaya perebuatan kekuasaan di 2024 nanti.
“Bisa bisanya mereka ingin merebut kekuasaan, publik sudah tidak bodoh lagi, baliho-baliho itu terkait perebutan kekuasaan 2024,” katanya.
Akademisi Universitas Islam Syekh Yusuf, Tangerang ini juga mengatakan bahwa hal itu justru akan menjerumuskan sikap publik apatis terhadap politik.
“Ini saya kira mubajir dan sia-sia, ini pesan-pesan komunikasi yang justru menjerumuskan figur-figur itu ke dalam lembah nadir yang menimbulkan apatisme politik yang begitu tinggi,” pungkasnya. (ar)