Inspirasi

Dengan “Sweet Spot”, Yuk! Temukan Versi Terbaik Dirimu

Akan seperti apa dan menjadi apa kita di masa depan?

biem.co – Selamat pagi, Sobat biem! Pagi ini, kami suguhkan tulisan yang bisa membuat Sobat biem menemukan kualitas terbaik dalam diri kalian masing-masing. Yuk! disimak ya!.


Pernah galau, atau kebingungan soal masa depan dan karirmu? Pasti pernah dong! Yap!, setiap orang pernah merasakan itu. Konflik batin dalam diri sering terjadi dalam menentukan pilihan sebuah karir yang akan menunjang masa depan. Akan “seperti apa” dan akan “menjadi apa” kita di masa depan. Pertanyaan itu pasti pernah “menghinggapi” Sobat biem semua.

Seringkali kita merasa bimbang, apakah jalur yang kita tempuh merupakan jalur yang tepat. Tidak jarang kita sering menerima pekerjaan hanya karena tidak ada pilihan lain, dan kita terjebak pada kondisi ini. Padahal, ketidaksesuaian terhadap minat dan bakat terhadap pilihan pekerjaan itu akan berimplikasi pada kinerja sebuah pekerjaan. Bukan tidak mungkin, lama kelamaan kita akan mengalami stres karena merasa tidak nyaman dengan pekerjaan yang dijalani.


Apa itu Sweet Spot?

Sobat biem, sangat menyenangkan kalau pekerjaan yang kamu pilih saat ini adalah pekerjaan yang selaras dengan minat dan bakat, serta tepat bagi karir kamu ke depannya. Bekerja penuh kepuasan dan tidak jenuh.

Pertanyaannya, apakah hal tersebut bisa terjadi? Lalu bagaimana caranya?

Sebuah buku “Cure For The Common Life” yang ditulis oleh Max Lucado, memberikan kita gambaran soal itu. Sangat menarik!, bahkan Tagline dalam bukunya, “Anda tidak bisa menjadi apa saja yang Anda inginkan. Tetapi Anda bisa menjadi apa saja yang Tuhan inginkan dari Anda. Galilah dan temukan potensimu dan ingatlah setiap kita adalah unik adanya.”

Karena itu sangat penting untuk kita dapat menggali potensi serta talenta dan karunia yang Tuhan berikan kepada kita.

So, Sobat biem. Yuk! kenali sweet spot-mu. Siapa tahu, sweet spot-mu saat ini masih tersembunyi.


Sweet spot adalah kondisi saat minat (I like doing it), potensi (I am good at it) dan pekerjaan (people will pay me for it) bertemu. Dengan kata lain, sweet spot merupakan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan potensi seseorang. Irisan antara ketiga komponen inilah yang merupakan area sweet spot seseorang.

Kebanyakan orang dalam memilih karir tidak melibatkan sweet spot dalam dirinya. Hal ini tentu berdampak pada cara dan hasil kerjanya. Berdampak juga pada ketidak-bahagiaan dalam pekerjaan, stress, dan tanpa disadari sering membawa beban pekerjaan sampai ke rumah dan melampiaskan kekesalan diri kepada keluarga (red: anak dan istri) karena merasa pekerjaan yang dijalani terlalu berat.

Bagaimana Cara menemukan Sweet Spot?

How to find your sweet spot merupakan konsep untuk menemukan versi terbaik dari diri kita. Sweet spot merupakan titik irisan di mana seseorang menyukai pekerjaannya (stuff that you love to do), memiliki bakat atau kemampuan yang baik dalam pekerjaan (stuff you are good at), dan seseorang akan memperoleh gaji atau bayaran atas pekerjaannya (stuff someone will pay you to do).

Untuk Sobat biem semua, berikut biem.co paparkan bagaimana caranya;

  1. Hal yang disuka (love to do)
    Langkah yang dapat dilakukan untuk menemukan sweet spot dalam diri kita bisa dilakukan dengan menganalisis diri, yaitu dengan cara introspeksi diri. Biasanya pengalaman memiliki peranan penting untuk menemukan hal apa yang sebenarnya kita inginkan.
    Dari ketiga aspek yang ada, aspek ini merupakan aspek yang paling mudah untuk ditemu-kenali. Kita hanya perlu menyebutkan semua mengenai hobi, kesukaan, dan minat. Bisa secara umum atau spesifik. Misalkan; hobi saya adalah fotografi (spesifik; fotografi portrait), membaca, traveling, atau marketing. Cukup tulis saja semuanya, dan hal ini akan menjadi dasar dalam penentuan sweet spot pertama kita.
  1. Hal yang dikuasai (you are good at)
    Kita perlu tahu hal yang kita kuasai. Untuk mengetahui hal ini kita harus melakukan analisis terhadap apa saja yang telah dikerjakan selama ini, prestasi apa yang pernah kita peroleh; baik itu kejuaraan, perlombaan, atau mungkin ada suatu momen di dalam hidup yang saat kita melakukannya dengan usaha yang biasa-biasa saja namun hasilnya jauh melebihi dari apa yang dilakukan orang lain.
    Hal itulah yang bisa menjadi kekuatan kita (yang dikuasai). Dengan usaha biasa-biasa saja bisa menghasilkan dampak yang signifikan, bagaimana jika kita bersungguh-sungguh? Yakin hasilnya akan lebih baik, kan!
    Cara lainnya untuk mengetahui sesuatu yang kita kuasai menjadi kekuatan yaitu dengan metode Reflected Best Self (RBS). Caranya adalah dengan mengumpulkan feedback dari orang-orang yang sering berinteraksi dengan kita, baik itu orang-orang terdekat (keluarga, sahabat) atau orang-orang yang pernah bekerja dengan kita dalam sebuah organisasi. Meminta pendapat mereka tentang apa yang kita kuasai menurut pandangan mereka, sangatlah penting. Mengingat, sedikit orang menyadari tentang potensi kemampuan (skill) yang dikuasi.
    Metode RBS dapat membantu kita untuk lebih mengetahui strength yang dimiliki, yang biasanya berupa natural skills.
    Selain itu, RBS juga bisa membantu untuk mengetahui sebenarnya apa yang orang lihat dan cari dari kita. Persoalan kedua ini menjadi aspek sweet spot kedua yaitu ‘stuff that you are good at’.
  2. Kesempatan yang ada (will pay you to do)
    Setelah mengetahui apa yang kita sukai dan kuasai, tahapan terakhir untuk memperoleh sweet spot kita adalah dengan mengetahui kesempatan/opportunity  yang ada baik untuk sekarang atau di masa depan.
    Melakukan apa yang kita suka dan apa yang menjadi kekuatan kita tidaklah cukup jika tidak tersedia kesempatan yang sesuai. Kesempatan yang dimaksud adalah segala sesuatu di luar diri kita yang bisa mendukung apa yang kita suka dan apa yang menjadi kekuatan kita. Hal tersebut bisa diidentifikasi dengan berbagai cara salah satunya dengan melihat kondisi sekitar kita.
    Lihat apakah keluarga masih bisa memberikan dukungan terhadap kita, pernahkah kita ditawarkan untuk bekerjasama dengan seseorang? atau bahkan kita dipercaya untuk memegang jabatan tertentu? Nah, di sinilah poin ketiga dari sweet spot yaitu ‘stuff someone will pay you to do’.

Kenapa Harus Sweet Spot?
Akan berbeda antara bekerja karena passion atau gairah dengan bekerja hanya karena tuntutan. Bekerja tanpa passion terkadang justru membuat seseorang merasa tertekan menjalaninya. Di sinilah sweet spot  memegang peranan penting.

Orang yang beraktivitas pada sweet spot-nya memiliki ketertarikan dan kemampuan belajar yang sangat cepat. Karena apa yang kita lakukan adalah apa yang kita senangi. Sehingga ketika nanti menemui sebuah hambatan, kita tidak akan mudah menyerah bahkan justru menemukan sebuah inovasi baru dalam bekerja. Sweet spot  berimplikasi besar terhadap produktivitas dan kualitas pekerjaan yang dilakukan.

Yuk!, eksplorasi diri untuk mengenal karakter dalam diri secara lebih mendalam. Sweet spot bukan hanya untuk diketahui tapi untuk dilakukan. Rencakan dan kelola masa depan sesuai harapan dengan mengenali sweet spot.

“Lets find out your sweet spot and reach your future. As soon as possible, sooner is better!” (AM)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button