KomunitasReview

Stand Up Indo Serang ‘Buka-bukaan’ Rahasia Lucu di Basecamp Banten Muda

 

biem.co —  Ada yang berbeda di basecamp Banten Muda Community, Selasa (12/4/2016) malam. Rumah yang mewadahi kreativitas anak muda Banten itu lebih riuh oleh tawa. Ya, pada kegiatan diskusi ringan yang secara rutin digelar Banten Muda Community di setiap Selasa malam, hadir tamu pengocok perut dari komunitas Stand Up Indo Serang.

 

Sebelum berbagi inspirasi lewat obrolan santai, lima komika dari komunitas yang memiliki jargon Serang dengan Tawa ini memperkenalkan diri, ada Deni Rachmawan, Nixon Siboro, Umin Baheula, Yasid Natakusuma, dan Dionisius Bemby.

 

Seni mengolah keresahan

Usai berkenalan, masing-masing komika muda ini pun ditantang oleh para tamu untuk uji kelucuan dengan open mic. Tak ayal, ruang pertemuan Banten Muda muda pun langsung heboh, penuh tawa.

 

“Kalian dapat ide buat jadi bahan stand up itu gimana, sih? Bisa di-share pada kita?” ujar Wakil Ketua Banten Muda Community, Ali Faisal, yang ikut hadir di tengah-tengah tamu.

 

Umin, komika yang juga merupakan mahasiswa Universitas Serang Raya punya jawaban yang asyik.

 

Sebenernya berawal dari keresahan kita aja, sih. Biasanya ide muncul dari lingkungan sehari-hari. Hal-hal sederhana yang mengganjal di hati, yang setelah dikulik, justru jadi lucu,” ujarnya.

 

Lain halnya dengan Deni, komika pendiam namun dengan kadar kelucuan yang maksimal. Pekerja salah satu perusahaan Kimia ini justru kerap mendapat ide dari tempat kerjanya.

 

“Banyak hal unik di tempat kerja gue yang bisa jadi materi stand up. Layak di lab, nih, kan ada bermacam-macam senyawa yang menurut gue namanya lucu-lucu, kayak HCl, S2SO4, sampai H2S, harap-harap cemas,” tutur Deni yang disambut kor tawa tamu Banten Muda.

 

Optimistis sebagai komika

Ketika ditanya tentang pilihan hidup menjadi komika, Nixon justru punya jawaban yang optimistis.

 

“Saat ini profesi komika sangat menjanjikan. Contohnya nggak usah jauh-jauh, deh. Kayak Raditya Dika, panggung stand up comedy telah mengantarkan dia menjadi salah satu anak muda sukses Indonesia,” ujar Nixon mantap.

 

Selain sosok Raditya Dika, beberapa sosok komika lain juga turut mengispirasi cowok berdarah Batak ini untuk tetap melucu di jalur stand up comedy.

 

“Akhir-akhir ini banyak sekali film sukses yang justru pemainnya bukan artis peran, melainkan para komika. Ada juga komika yang jadi scriptwriter, dan lain-lain,” kata Nixon.

 

Jawaban Nixon diamini Nata. Komika yang pernah tampil di berbagai panggung ini pun menyuasakan alasan optimistisnya memilih menjadi komika.

 

“Banyak profesi yang bisa dijalani berawal dari panggung stand up comedy, kok. Kayak nge-MC, penyiar, sampai main film,” tutur cocok yang pernah memandu acara di Hotel Aston, Ayer, ini.

 

Anggota Stand Up Indo Serang berfoto dengan CEO biem.co, Irvan Hq (tengah), usai diskusi, Selasa (12/4/2016). (dok. biem.co)

 

Komika selalu kompak dan berbagi inspirasi

Layaknya profesi lain, dinamika profesi sebagai komika pun sering pasang surut dan penuh tantangan. Para komika dituntut mampu menyampaikan materi stand up comedy dengan lancar dan tentunya harus lucu.

 

“Biar terus lucu, kalian punya trik-trik khusus nggak?” tanya tamu lain.

 

“Masing-masing punya ritual sendiri-sendirilah. Kadang sering juga lupa materi pas di panggung, setiap komika punya cara untuk menyisiasatinya,” jawab Umin.

 

“Yang pasti harus rajin ngulik materi dan terus tes materi di open mic. Kalau nggak lucu, ya dikulik terus sampai ketemu lucunya. Di komunitas kita juga sering ngadain acara kumpul-kumpul yang kita namain comboud. Di sana kita bisa sharing sesama komika. Nanti bisa saling ngasih masukan, lucu apa enggaknya,” tambah Nixon. (red)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button