KabarTerkini

PPDT Soroti Rumitnya Persoalan Desa Setia Asih

BEKASI, biem.co — Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih sangat kurang. Kedisiplinan dalam membuang sampah harusnya selalu diterapkan dan disosialisasikan oleh kepala daerah di lingkungan setempat.

Banyaknya persoalan penting masyarakat di Desa Setia Asih, dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain sampah, jalan berlubang pun menjadi pekerjaan rumah Desa Setia Asih, jalan banyak yang berlubang, sampah yang menumpuk di perairan sungai.

Sekretaris Putra Putri Daerah Tanah Tinggi (PPDT), Muhammad Faqih ikut menyoroti persoalan rumit yang terjadi di Desa Setia Asih, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Muhammad Faqih menyayangkan sikap kinerja pemerintahan daerah, dalam hal ini Kepala Desa Setia Asih, Siti Qomariyah yang sejauh ini belum terlihat gebrakannya di lingkungan masyarakat.

“Ini ke dua periodenya Siti Qomariyah terpilih secara konstitusional tidak bisa memenuhi kebutuhan dan kekurangan Desa Setia Asih,” kata Muhammad Faqih, Jum’at (27/04).

Selain persoalan banyaknya sampah yang menumpuk di perairan selokan dan dijalan, ditambah dengan banyaknya jalan yang berlubang di beberapa titik, sehingga perlu untuk ditambal dan sampah yang menumpuk perlu diangkut agar mempermudah pengendara berjalan.

“Jika sampai saat ini, pemerintah desa tidak bisa memenuhi kebutuhan dan kekurangan, maka kami pantas menyebutnya pemerintah gagal selama dua periode,” tegasnya.

Bukan hanya Jalan yang rusak dan sampah bertebaran di air, Faqih juga menegaskan masalah kinerja administrasi yang berjalan di pemerintahan desa.

“Selama ini, kades tidak bisa melepaskan laporan pertanggung jawaban terhadap keuangan desa yang entah ke mana larinya dan kinerjanya selama dua priode menjabat, sehingga laporan ini menjadi penting untuk dipublikasikan agar semua masyarakat mengetahui ke mana aliran dana yang dipakai,” paparnya.

Selain itu, lanjut Faqih, hari ini pemerintah sibuk mengurusi peralihan status, padahal jelas permasalahan desa sudah ada, bukan menambahkan masalah yang baru.

“Adanya peralihan status ini seolah-olah hanya pelarian dari kepentingan kades dan segelintir orang di sekelilingnya yang mencoba menutupkan kebobrokan kinerjanya selama ini,” pungkasnya. (awd)

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button