Film & MusikHiburan

Festival Film Banten 2018 Sukses Digelar di Cilegon

KOTA CILEGON, biem.co — Geliat sineas muda dalam perfilman semakin berkembang. Di perfilman lokal sendiri, sudah banyak komunitas-komunitas film di berbagai daerah, termasuk Banten, yang memproduksi film-film pendek.

Melihat hal tersebut, Kremov Pictures bersama Pusat Pengembangan Perfilman menggelar Festival Film Banten (FFB) 2018 sebagai bentuk apresiasi para sineas film pendek.

Tak hanya untuk sineas film di Banten, FFB yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 ini juga ditujukan untuk sineas dari seluruh penjuru wilayah.

“Kita pengen agar seluruh sineas film pendek yang ada di Indonesia ini ikut terlibat. Memang sangat banyak sekali peserta-peserta dari Provinsi Banten sendiri. Cuma kami menilai secara objektif bukan hanya dari Banten, tapi juga rata dari seluruh Indonesia,” kata Darwin Mahesa, CEO Kremov Pictures sekaligus Director FFB 2018 kepada biem.co.

Acara ini pun sukses digelar di Convention Hall, Hotel The Royale Krakatau, Cilegon, Sabtu (21/07), yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, para sineas, undangan, dan sejumlah masyarakat umum.

Pada penyelenggaraan FFB 2018, pihaknya mengusung dua acara terpisah, yakni Screening di siang hari, yang mana merupakan penjurian terbuka nominasi FFB 2018. Dan juga Awarding Night di malam harinya, yang menjadi puncak acara.

“Mudah-mudahan tahun berikutnya banyak sekali potensi-potensi anak muda Banten yang membuat film pendek yang dapat diikutsertakan dalam Festival Film Banten 2019,” harap Darwin.

Di samping itu, Dirmawan Hatta, salah satu yang didaulat menjadi juri FFB 2018, melihat bahwa gelaran festival seperti ini bisa memberikan kepercayaan diri bagi para pembuat film lokal.

“Kalo dari sisi regulasi, gimana caranya biar kemudian ini jadi bagian dari industri nasional. Ada ruang putar yang lebih banyak,” ungkapnya, saat ditemui biem.co usai penjurian FFB 2018.

Namun, menurut Penulis Skenario film Bulan di Atas Kuburan tersebut, festival semacam ini hanya menjadi salah satu cara untuk menguji kemampuan. Ia berharap agar para sineas yang turut serta namun tak berhasil masuk ke festival bisa terus membuat karya sebanyak-banyaknya.

Senada dengan itu, Woro Anggraeni yang merupakan pegiat film pendek di Banten mengaku senang bsia mendapat kepercayaan menjadi juri di ajang ini. “Pesertanya punya film yang bagus-bagus. Semoga ini menjadi motivasi untuk anak Banten sendiri untuk kemudian berkembang ke nasional,” ujarnya. (HH)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button