InspirasiSosok

Fitra Riyanto: Berawal dari Peduli, Sampai Menapakkan Kaki ke Luar Negeri

biem.co ­– Mahasiswa merupakan sosok yang diharapkan bisa memimpin negeri ini dengan baik, melalui bekal pemikiran-pemikiran ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Sebelum menulis, mahasiswa wajib hukumnya membaca banyak literatur dari berbagai sumber dan melakukan observasi yang dimana hasilnya merupakan sumber data untuk tulisan. Tulisan juga akan menjadi sempurna jika disandingkan dengan Common sense.

Fitra Riyanto. Mahasiswa asal Pandeglang ini sedang menempuh pendidikan S1 Ilmu Sejarah Universitas Airlangga. Tidak hanya sibuk kuliah, ia mulai bergerak untuk menebarkan ilmunya kepada khalayak luas. Tahun 2018 lalu, Fitra menapakkan kakinya ke 2 negara untuk mengikuti konferensi Internasional yakni Turki dan Malaysia.

Sewaktu di Turki, Fitra mengikuti konferensi ‘First International Conference On Tourism and Architecture’ yang diselenggarakan oleh Karabuk University, Turki. Dalam konferensi tersebut, Fitra mempresentasikan tulisannya yang berjudul The (Lost) Heritage Majapahit: The Brick Industri Versus Trowulan Cultural Heritage.” Fitra mengikuti ajang konferensi internasional bersama para dosen, praktisi, bahkan professor dari berbagai negara Eropa, Asia, dan Afrika.

Fitra Riyanto saat di Turki.

“Tujuannya mengikuti konferensi dengan mengangkat tema tersebut karena berawal dari keprihatinan terhadap warisan Cagar Budaya Trowulan yang terancam oleh industri batu bata. Lalu, kami mengusulkan berbagai solusi seperti mengulas regulasi Cagar Budaya, dan sebagainya. Dari 800 karya tulis, hanya 80 paper yang mendapat kesempatan untuk dipresentasikan. Acara ini juga berlangsung mulai tanggal 24 – 27 Oktober 2018,” ucapnya saat diwawancarai oleh biem.co.

Selain Turki, Fitra juga mengikuti acara leadership camp di Malaysia pada tanggal 2 – 4 November 2018. Acara tersebut diselenggarakan oleh PPI Malaysia dan Universiti of Malaya, Malaysia.

“Motivasi saya mengikuti acara ini untuk meningkatkan kemampuan individu menjadi seorang pemimpin di lingkungannya. Isi kegiatan secara umum tentang bagaimana menempa dan mempersiapkan mahasiswa sebagai pemimpin. Bentuk kegiatan seperti ini sangat dinanti mahasiswa. Sebagai calon generasi bangsa, mahasiswa harus memperkuat keilmuan akademiknya, terutama tentang kepemimpinan yang kelak akan memimpin bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Terakhir di bulan Maret 2019 (30 – 31 Maret) lalu, Fitra kembali mengikuti konferensi di Korea Selatan dalam acara The 11th Conference of Indonesian Students Associations in South Korea (CISAK 2019), dan lagi-lagi ia mengusung ide. Idenya yang ditulis dalam bentuk karya imliah yang diikutsertakan kali ini di bidang pertanian. Menurutnya, petani seakan-akan jauh dari IPTEK. Maka dari itu, Fitra dan kawan-kawannya ingin mendekatkan IPTEK kepada petani agar produktivitas semakin maksimal.

Fitra Riyanto saat di Korea Selatan.

“Ikut konferensi di Korea Selatan itu sebagai wujud untuk belajar dan membangun relasi di dunia Internasional,” tutup Fitra.

Sobat Biem, kita tahu bahwa hakikatnya manusia saling berhubungan satu sama lain sebagai makhuk sosial. Kita perlu menelaah lebih jauh apa yang terjadi di sekitar, dampak baik maupun buruk perlu kita perhatikan secara seksama. Apa yang dilakukan oleh Fitra dan teman-temannya adalah salah satu bentuk kepedulian sekaligus mengamalkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat. Semoga terus berbuat baik terhadap sesama, tetap berkarya dan berbagi inspirasi. (FS)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button