Kabar

2.000 Anak di Kota Serang Stunting, Dinkes Minta OPD Lain Ikut Berperan

KOTA SERANG, biem.co – Penanganan stunting dan gizi buruk di Kota Serang, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan (Dinkes) saja, melainkan dibutuhkan peran serta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain.

Demikian dikatakan oleh Kepala Dinkes, M. Ikbal saat mengonfirmasi kepada awak media terkait adanya 2.000 anak di Kota Serang yang masih menderita stunting.

“Dalam penanganan stunting, Dinkes hanya memiliki peran sebanyak 30 persen. Selebihnya ada di OPD lain. Makanya dibutuhkan program-program dari OPD lain, seperti penanganan kemiskinan, pengangguran dan lain sebagainya. Dengan begitu kasus stunting bisa lebih ditekan,” ujarnya.

Meski dari tahun ke tahun angkanya cenderung menurun, tapi dirasakan Ikbal masih tinggi. Pasalnya dari 60.000 balita yang ada di Kota Serang, 2.000 diantaranya mengalami stunting, data tersebut berdasarkan hasil pantauan Dinkes Kota Serang pada tahun 2019.

“Sekitar 5,8 persen dari jumlah balita yang ada di Kota Serang, atau sekitar 2.000 anak,” katanya saat diwawancarai oleh awak media, Kamis (27/02/20).

Sebagai tindak lanjut menekan stunting, pihaknya terus berupaya melakukan berbagai program.

“Pertama kami melakukan pantauan terhadap ibu hamil dan bayi nya, selanjutnya jika ada kasus gizi buruk, kami beri makanan tambahan dan yang ketiga pemberian obat tambah darah kepada siswi di tingkat SMP, SMA sampai Ibu Hamil. Hal itu dilakukan karena siklus sunting berangkat dari remaja putri,” jelasnya.

Sementara Wali Kota Serang, Syafrudin mengungkapkan, meski jumlah kasus stunting di Kota Serang cenderung menurun. Ia tetap meminta Dinkes untuk serius dalam menangani permasalahan tersebut.

“Walaupun hanya 5,8 persen, tetap menjadi masalah juga di Kota Serang. Semoga dengan program yang dibuat bisa mengurangi jumlah kasus stunting yang ada. Bisa turun sampai 1 persen,” harapnya. (iy)

 

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button