LEBAK, biem.co — Pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung menunjukkan eksistensi yang positif dengan melaksanakan panen padi di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE).
Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan, budi daya padi merupakan salah satu program unggulan pembinaan kemandirian pada sentral pertanian yang dilaksanakan pada lahan seluas 2,4 hektar. Dari mulai pembibitan, pemupukan, penyemprotan hingga panen seluruhnya dilakukan oleh warga binaan selama kurang lebih empat bulan.
“Kegiatan produktif sektor pertanian ini menunjukan manfaat yang sangat luar biasa. Keterlibatan warga binaan Lapas Kelas III Rangkasbitung merupakan wujud bakti narapidana kepada negeri dalam rangka program pembinaan dan memperkuat program ketahanan pangan nasional, guna pemenuhan kebutuhan dalam negeri di tengah pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat,” kata Budi kepada biem.co di lokasi, Minggu (11/7/2021).
Kalapas pun memberikan apresiasi bagi para petugas di seksi pembinaan yang dengan sepenuh hati telah membimbing warga binaan dalam memberikan keterampilan dalam bertani, hingga bisa melakukan panen padi.
“Keterampilan yang telah diberikan oleh petugas kepada warga binaan adalah sebagai ilmu untuk para warga binaan yang kelak para warga binaan selesai menjalani pidana akan berguna bagi keluarganya,” ucap Kalapas.
Sementara itu, Kasubsi Pembinaan Lapas Kelas III Rangkasbitung, Eka Yogaswara mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata pembinaan life skill warga binaan serta Program Reintregrasi Sosial.
“Warga binaan yang mandiri, unggul dan berdaya guna serta mampu menunjukan kontribusi yang positif bagi Negara bukanlah isapan jempol belaka. Tapi ini nyata, output-nya jelas dengan melalui hasil ini dan PNBP kepada negara, mereka juga nantinya bisa mampu mengimplementasikannya di lingkungan masyarakat,” ungkap Yoga. (sd)