Film & MusikHiburan

Ghost Writer 2 Hadirkan Kompleksitas Cerita dari Sebelumnya

Tayang Mulai 21 Juli 2022 di Bioskop Tanah Air

biem.co – Setelah sukses dengan Ghost Writer tahun 2019, kini akan hadir sekuelnya Ghost Writer 2 mulai tanggal 21 Juli 2022 di bioskop tanah air. Masih dengan tema drama keluarga dibalut horor komedi, Ghost Writer 2 hadirkan kisah yang lebih kompleks, terutama unsur dramatiknya.

“Film Ghost Writer adalah debut Bene Dion Rajagukguk sebagai sutradara yang diproduseri oleh saya bersama Ernest Prakasa. Kesuksesannya membuat penonton meminta dibuat sequelnya. Tantangan bagi kami bertiga sebagai produser karena kemudian di sequelnya Bene Dion Rajagukguk ikut jadi produser bersama Ernest Prakasa dan saya, sedangkan sutradara oleh Muhadkly Acho, bahwa skenario bagian dua yang ditulis Nonny Boenawan bersama Muhadkly Acho harus lebih kuat komedi, horor juga dramanya agar memenuhi ekspektasi penggemar Ghost Writer,” ungkap Produser Starvision, Chand Parwez Servia.

Berkisah tentang Naya, seorang penulis yang sukses membuat novel dari kisah hantu gentayangan. Kesuksesan novelnya membuat Naya (Tatjana Sapira) jadi terkenal. Sayangnya, dia malah lebih dicap sebagai cenayang, dibanding penulis. Hal ini membuat Naya sebal dan enggan berurusan dengan dunia perhantuan lagi. Namun semua berubah saat calon suaminya Vino (Deva Mahenra) tiba-tiba meninggal.

Film Ghost Writer 2 ini pakemnya masih sama, yaitu horor dari hantu yang jadi teror dan ada hantu untuk komedi lintas dunia yaitu dunia manusia dan dunia hantu. Kemudian karena judulnya Ghost Writer perlu kolaborasi menulis bareng hantu dan kisah hantu tersebut layak diterbitkan jadi buku. Last but not least perlu drama keluarga yang tear jerking.

Melalui brainstorming premis berkembang jadi sinopsis dan draft demi draft skenario Ghost Writer 2 akhirnya tuntas dengan memuaskan karena kompleksitas cerita lebih kuat, lokasi yang lebih beragam dan drama yang bisa membuat penonton lebih haru disamping horor dan komedi yang lebih rapet. Widyawati dipilih untuk bergabung untuk menyuguhkan unsur dramatik dan level keharuan baru. Tim produksi juga dipilih dengan melibatkan kreatif-kreatif pilihan.

“Sukses di film Ghost Writer sebelumnya banyak permintaan dibuat sekuelnya, tapi jujur setiap kita ingin membuat sekuel selalu kita berpikir berulang-ulang apalagi untuk tim ini. Banyak sekali yang dipikirin, banyak sekali yang dipertimbangkan karena kita tidak mau memberikan jauh yang tidak istimewa dari sebelumnya. Podusernya pun bertambah jadi tiga yaitu, saya, Bene, dan Ernest. Penulisan skripnya pun begitu, memang ada pakemnya tapi kita juga ingin memberikan sesuatu yang lebih. Akhirnya kita sepakat lebih kuat unsur dramatiknya. Alhamdulillah kita dapat Mba Widyawati,” tambah Chand Parwez.

Situasi pandemi Maret 2020 berlangsung ketika persiapan produksi, dan ketika shooting baru saja berjalan terpaksa harus berhenti. Hingga kemudian dengan protokol kesehatan super ketat berlanjut kembali. Eksekusi Ghost Writer 2 jauh di atas pendahulunya dan ini juga membutuhkan budget yang nyaris 2x film yang pertama, tetapi kami semua puas dengan hasil akhirnya. Pandemi panjang juga memberi waktu untuk terus-menerus menjaga rangkaian pasca produksinya hingga benar-benar siap untuk menemui penontonnya.

“Gua sebenernya udah patah arang, agak pesimis gitu, filmnya ga rilis-rilis juga. Tapi ternyata waktu bikin announcement di Instagram, ternyata responnya rame banget. Karena mungkin film pertama mungkin cukup berkesan, banyak yang suka disitu banyak yang komen nge-tag temannya, ini ada sekuelnya dapat sambutan yang meriah dan ini menggembirakan. Ini shooting yang cukup berat, karena ini sekuel kita mempunyai beban untuk membuat yang lebih dari yang pertama. Ini cukup berat, kita shooting ke Lampung, Sukabumi sempat dibubarin warga karena pandemi. Dulu kan rapid masih pake darah, waktu itu mulai peralihan ke swab. Jadi dulu setiap mau swab itu takut, extrasnya banyak yang kabur,” papar Ernest.

Tahun 2020 adalah tahun penting untuk Muhadkly Acho karena mendapatkan kesempatan perdana dari rumah produksi Starvision untuk menulis sekaligus menyutradarai film pertamanya Ghost Writer 2.

“Saya bersyukur akhirnya film Ghost Writer 2 ini bisa tayang karena ini sebenarnya secara teknis film pertama yang saya sutradarai. Pengerjaannya lebih dulu daripada film Gara-gara Warisan, bahkan kita shootingnya belum ada PSBB, jadi beberapa hari sebelum ada itu. Banyak memori yang ga bisa dilupain saat itu gimana kita diusir warga, banyaklah lika-likunya. Jadi film ini akan banyak memori buat saya, film pertama lalu pertama kali mengahadapi pandemi, campur aduklah. Akhirnya bisa ditonton senang banget, terima kasih,” jelas Acho. (BW)

Editor: Muhammad Iqwa Mu'tashim Billah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button