KABUPATEN SERANG, biem.co — Pada awal Mei lalu, masyarakat dikejutkan dengan banjir besar di jalan raya Baros yang mencapai pinggang orang dewasa. Jalan tersebut menjadi penghubung antara Kabupaten Pandeglang dan Kota Serang. Baros sendiri memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Namun, kali ini merupakan banjir terparah sepanjang sejarah Baros.
Banyak dugaan tentang penyebab banjir Baros sebenarnya. Selain karena sampah yang menumpuk, terutama tempat pembuangan akhir sampah yang tak diatur dengan semestinya, membuat warga membuang sampah di pinggir jalan hingga menumpuk tak terkendali.
Baca juga: Banjir Landa Baros, Tiga Mobil Terjebak Arus Deras
Belum lagi parit di depan perumahan warga tepat di pinggir jalan raya Baros Kampung Siluwung yang sangat dangkal. Keadaan parit sekitar Baros ini luput dari perhatian pemerintah. Sebenarnya setiap minggu warga bergotong royong untuk mengeruk dan membersihkan parit tersebut. Namun, perlu pengerukan dengan alat berat agar hasilnya maksimal.
Maman Qomaruzzaman selaku anggota dan aktivis Ikatan Mahasiswa Baros (IKAMABA) menyatakan bahwa setiap hujan parit tersebut akan luber menggenangi jalan raya.
“Setiap musim hujan, warga was-was banjir akan segera datang, juga didukung dengan kondisi sungai Baros yang juga meluap,” tegasnya.
Baca juga: Alhamdulillah, Banjir di Baros Mulai Surut Arus Jalan Kembali Lancar
Sementara itu, Mukit, sebagai staf pelaksana Kecamatan Baros menuturkan bahwa kabar bahwa penyebab utama banjir Baros adalah air bendungan kebun buah naga yang luber itu tak sepenuhnya benar. Air yang tidak terserap di gunung, kebun-kebun termasuk salah satunya kebun buah naga jatuh menggenangi perumahan warga layaknya tsunami versi kecil juga menjadi salah satu penyebabnya.
“Walaupun terlihat rindang di Baros, namun sebenarnya banyak hutan di sekitar Baros yang gundul. Pohon-pohon banyak ditebang untuk kebutuhan warga. Sehingga saat hujan semalaman kemarin air pun tumpah ke pemukiman, akan didiskusikan kembali penangan selanjutnya untuk banjir Baros,” tutup Mukit. (rei)