InspirasiSosok

M. Fauzul Adzim: Kuliah Ok, Organisasi Ok, Prestasi Juga Ok. Mau Tahu Rahasianya? Yuk Simak!

biem.co – Sebagai pelajar ataupun mahasiswa dituntut untuk dapat menimba ilmu dengan baik dan dapat mengimplementasikan pengetahuannya dalam kehidupan bermasyarakat guna berkontribusi nyata serta menebar kebermanfaatan yang lebih luas. Dengan padatnya jadwal kuliah, mungkin banyak mahasiswa yang ragu untuk mengikuti dan berperan aktif di dunia organisasi serta mengikuti lomba-lomba yang ada. Tapi, hal ini tentu berbeda dengan M. Fauzul Adzim, sebagai mahasiswa semester 7 yang aktif di berbagai organisasi dan telah meraih berbagai macam prestasi baik dibidang akademik maupun non akademiknya.

Fauzul Adzim merupakan anak kesepuluh dari sepuluh bersaudara yang lahir di Serang, 17 Januari 1995 dari pasangan suami-istri Bapak Muhdi Rosyadi yang merupakan pensiunan PNS dan Ibu Rohimah berprofesi sebagai guru SD dan guru ngaji di Komplek Depag, Ciwaru. Saat ini, Fauzul sedang menempuh pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) dengan jurusan Hukum Tata Negara program S1 angkatan 2014.

M. Fauzul Adzim menaruhkan jiwanya untuk berperan aktif dan berkontribusi nyata dalam organisasi yang ada di lingkungannya.

“Organisasi bukan penting, tapi sangatlah penting. Berorganisasi ialah laboratorium kehidupan yang mampu membuka tabir kehidupan menjadi lebih terang bahkan gemerlap. Di organisasilah seseorang dapat memahami berbagai macam aspek dan nilai untuk menjalani kehidupan. Organisasi mampu menciptakan pribadi manusia yang lebih dewasa, yang lebih mampu melihat keberagaman dan kondisi yang terkadang berubah begitu cepat. Organisasi dapat mematangkan jiwa, baik dalam aspek emosional, spiritual, maupun intelektual,’’ ujarnya.

Berkat loyalitas dan komitmen serta konsistensinya dalam berkontribusi nyata pada organisasi di lingkungannya, M. Fauzul Adzim kerap dipercaya untuk menjabat pada posisi strategis sebagai Ketua Umum hingga saat ini ia baru saja terpilih sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) BEM KBM Unila Periode 2018/2019.

Di tengah kesibukannya aktif di berbagai organisasi, ia juga tidak melupakan kewajibannya sebagai mahasiswa untuk belajar dengan baik dan maksimal. Itu terbukti dengan kerja keras, kerja cerdas, do’a, dan manajemen waktu yang baik. Ia tercatat sebagai mahasiswa berprestasi dengan IP. 3,96 dan berbagai prestasi pun telah ia raih baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional.

 

Fauzul juga membocorkan rahasianya dan memberitahu tips dan triknya agar kuliah ok, organisasi ok dan prestasi juga ok tentunya, ini dia sobat biem rahasianya:

“Waktu dalam sehari hanya 24 jam, tidak ada yang bisa minta nambah tohh, hehe,” ungkapnya.

  1. Kita harus bisa mengatur waktu, jangan waktu yang mengatur kita. Konsisten adalah kuncinya. Terkadang, kita pintar membuat perencanaan, tapi kita lebih pintar untuk menggagalkanya. Kenapa? Karena kita belum bisa konsisten pada diri kita sendiri, jadi ayo konsisten!
  2. Gunakan skala prioritas, di kelas jadilah “si kutu buku” dan “si ilmuan berkacamata”. Di lapangan jadilah “si orator sejati”. Di forum jadilah “Si debater yang handal” dan di masjid jadilah rahib yang tulus. Gunakan kualitas waktumu di momen yang pas. Jangan pada saat belajar digunakan buat rapat, buat proposal kegiatan, dan lain-lain. Fokus! Jangan juga saat aksi di lapangan kita mengerjakan tugas kuliah, fokus! Karena prioritas waktu sangat membantu dalam mengatur dan menyeimbangkan kuliah dan organisasi.
  3. Berdoalah, karena semuanya Allah yang memberikan waktu sempit dan waktu luang. Jika usaha sudah kita lakukan. Gunakanlah nalar Tuhan dengan merunduk kepadanya. Ingat! tidak boleh menumbalkan hal tertentu, jangan sampai kuliah dijadikan alasan untuk tidak bisa fokus organisasi, dan jangan organisasi dijadikan alasan atau penghambat kuliah. Jangan terlalu menganggap diri kita paling sibuk, padahal di luar sana banyak yang lebih sibuk dan berhasil. Kadang itu semua tumbal dari kemalasan kita. So, ayo hilangkan kemalasan dan bergerak serta bermanfaatlah.

Karena masalah terbesar di negeri ini ialah kemalasan. Kalau kemiskinan, banyak orang miskin penghasilan kecil tapi bahagia. Tapi kemalasan ialah masalah sebenarnya.

 

Pesan M. Fauzul Adzim untuk Anak Muda Zaman Sekarang Alias “Kids Zaman Now”

Anak muda zaman sekarang, atau kita sebut “kids zaman now” harus memperkuat moral dan ilmunya. Era semakin canggih, hampir semua waktu kita habis di dunia maya, sementara dunia realita nyaris tersampingkan.

Anak muda harus mampu mengetahui mana isi dan mana bungkusnya. Isi dari hidup ini ialah nilai-nilai kebaikan, ibadah, saling berbagi, menyayangi, dan mencintai. Bungkusnya ialah kemajuan zaman yang ada seperti teknologi, IT, dan lain-lain. Jangan sampai kita fokus pada bungkus tapi melupakan isinya. Kita harus mampu menjaga isi dan merawat bungkusnya.

Anak muda harus mulai menyadari bahwa dunia ini terus berubah, jangan sampai kita terlena dengan perkembangan zaman, sehingga kita lupa apa dan bagaimana tujuan kita hidup di dunia.

2045 akan ada bonus demografi, yaitu ketika kaum muda akan menduduki jumlah terbanyak penduduk dibanding kaum tua. Kalau kaum muda tidak terjaga moral, ilmu, dan agamanya, maka masa itu bukan masa keemasan. Malah kekacauan yang terjadi. Jadi, jawablah tantangan zaman, berproseslah menjadi diri yang kuat, berpeganganlah pada moral agama, serta berjuanglah menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana.

“Indonesia emas ada di tangan kita,” tutup Fauzul. (hasbi)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button