KabarTerkini

Kemeriahan Perayaan Tahun Baru Imlek Bersama Kerabat Keluarga

biem.co – Malam pergantian tahun baru Cina atau biasa disebut Imlek menjadi tradisi yang dirayakan oleh keturunan Tiongkok di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Hiasan lampion, pernak-pernik berwarna merah, ang pau, serta hidangan makanan, seperti jeruk mandarin, kue keranjang, dan lainnya menjadi tanda sukacita perayaan Imlek.

biem.co berkesempatan mengunjungi kemeriahan perayaan Imlek di Aula Vihara Metta, Kota Serang, Kamis malam (15/02).

Rivaldo Wijaya selaku Ketua Pelaksana Penyambutan Tahun Baru Imlek menuturkan, di hari terakhir pergantian tahun 2568 (red: kalender Cina), ada beberapa rangkaian acara, seperti Pentas Seni Tarian Barongsai, Tarian dari Anak Sekolah Minggu dari playgroup, SMA dan Mahasiswa tak ketinggalan para orang tuanya.

“Malam harinya akan diadakan acara ibadah dari pukul 22.00 – 00.00, untuk mendoakan bangsa kita agar bisa lebih aman dan tentram,” ucapnya.

Lebih lanjut Rivaldo memaparkan, perayaan Imlek tahun ini direncanakan akan sangat meriah, karena kita akan mengadakan acara Capgomeh pada 02 Maret mendatang, biasanya dilaksanakan 15 hari setelah Imlek.

Rivaldo berharap, bangsa kita bisa lebih aman, nyaman, dan tertib.

“Semoga tidak ada isu SARA lagi, karena memang di tahun ini kita akan dihadapkan dengan politik. Di Kota Serang khususnya, sebentar lagi akan menggelar Pemilihan Walikota, semoga jujur dan tidak ada black campaign,” ucapnya.

Di tempat yang sama, biem.co menemui Carissa Angela Wijaya bersama orangtuanya usai tampil dalam pentas seni fashion show dan tari. Siswi kelas 1 SD Penabur ini mengaku bahwa Imlek tahun ini seru, karena banyak teman.

“Aku nyiapin kue, baju baru, nanti juga ada kumpul keluarga. Imlek tahun ini aku ingin terus ranking kelas,” katanya malu-malu.

Momen Imlek juga menjadi ajang kumpul keluarga besar tak beda jauh dengan perayaan hari besar lainnya. Suka cita pun dirasakan salah satu keluarga besar Tjong yang tidak ingin disebutkan namanya, yang menikmati berlibur bersama keluarga keturunan Tionghoa di Villa Taman Cibodas, Jatiuwung, Tangerang.

“Momen yang menjadi penyatu bagi kami, Imlek bukan hanya menjadi pengharapan, tetapi juga silaturahmi yang amat berharga,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini juga, ia menegaskan bahwa Imlek bukan sekadar perayaan agama, namun sebagai perayaan tahun baru Cina, di mana tahun ini disebut tahun anjing tanah.

“Ada juga beberapa keturunan Tionghoa berbeda agama yang ikut serta dalam perayaan ini,” pungkasnya. (Juanda/Umin/Dion)

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button