KabarTerkini

Tanamkan Nilai Pancasila dalam Bermedia Sosial, Kominfo Adakan “Flash Blogging”

biem.co – Media sosial (medsos) telah menggenggam erat seluruh penduduk dunia. Kekuatan medsos tak hanya sebatas alat berkomunikasi saja, melainkan sebagai informasi segala arah. Saat ini, medsos sudah menjadi kebutuhan bersama. Sayangnya, medsos terkadang bisa menjadi bumerang bagi siapa saja. Sebab, tak sedikit ditemukan berita-berita hoax dan ujaran kebencian bertebaran di mana-mana.

Hal ini yang menggerakkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menggelar acara Flash Blogging bertajuk “Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Bermedia Sosial”, di salah satu Hotel di Kota Serang, Selasa (20/03).

“Dengan adanya nilai-nilai implementasi pancasila, apa yang kita tulis bisa membuat sejuk semua orang. Tidak ada kicauan ujaran kebencian,” ungkap Asisten Daerah Bidang Pemerintahan Provinsi Banten, Aswar Mas’ud.

Banyu Murti, seorang Blogger yang berfokusi di dunia kuliner, didaulat menjadi narasumber pertama dalam acara tersebut. Ia berbagi tentang blog dan trennya selama ini. Menurutnya, tren warganet selalu berubah. Sehingga, seorang Blogger harus bisa terus interaktif terhadap blog dan tulisannya.

“Jangan ragu-ragu membagikan tulisan di media sosial,” ujarnya.

Kemudian, giliran Diasma Sandi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan materi tentang “Pancasila, Piagam Jakarta, dan UUD 1945” yang dikaitkan dengan penulisan konten blog kepada seluruh peserta di sana.

Diasma menjelaskan, ada lima isu strategis untuk bisa membumikan Pancasila, di antaranya Pemahaman Pancasila, Inklusi Sosial, Keadilan Sosial, Pelembagaan Pancasila, dan Keteladanan Pancasila. “Isu-isu keteladanan tersebut ada di sekitar kita. Seorang blogger perlu punya insting, dan insting itu harus dilatih. Jika insting menulis sudah baik, maka apapun yang kita lihat bisa menjadi tulisan,” tegasnya.

Usai dua materi dibagikan, para peserta melakukan Flash Blogging dengan tema yang telah disampaikan dalam kurun waktu satu jam. Setelah itu dilanjutkan dengan materi “Bijak Bermedia Sosial” oleh Staf Ahli Menkominfo Bidang Hukum, Henri Subiakto.

Menurut Henri, saat ini banyak sekali beredar informasi yang mengajak dan mendukung gerakan Anti Pancasila dan Anti NKRI, beredarnya paham Islam Internasional yang radikal, dan gerakan mendelegetimasi pemerintah dan aparat.

“Untuk itu, kita harus hati-hati. Media abal-abal, buzzer, dan akun robot telah menjadi bisnis baru dan alat politik,” ungkapnya.

Acara yang dihadiri sebanyak 75 Blogger Banten ini sempat cukup lama menjadi Trending Topic Indonesia Nomor 1 di linimasa Twitter lewat tagar #flashbloggingbanten. Dengan diadakannya kegiatan ini, pihaknya berharap para Blogger Banten tidak terkontaminasi dengan berita-berita hoax. (HH)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button