KOTA SERANG, biem.co – Mengusung tema ‘Peran Umat Islam di 20 Tahun Reformasi’, kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah (Dema Fada) UIN Banten di aula Sjadzli Hasan, dihadiri oleh Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Fahri Hamzah, kemarin.
Ketua Dema Fada, Aldi Reihan mengungkapkan, sengaja kami persiapkan acara kuliah umum ini dari jauh-jauh hari, agar bisa maksimal.
“Tujuannya, untuk memberikan kuliah umum kepada rekan-rekan mahasiswa dengan mengundang tokoh yang kontroversi, biasa disebut Singanya Senayan. Juga, sangat terkenal di Indonesia khususnya,” ujarnya.
Saat sesi tanya jawab, imbuh Aldi, banyak mahasiswa yang bertanya dengan cukup kritis. Menurutnya, itu merupakan hal wajar, karena memang saat berlangsungnya kuliah umum hampir seluruh mahasiswa menyimak dan mendengarkan.
“Saya sangat senang saat ada teman-teman yang kritis terhadap isu-isu yang ada di Indonesia,” ucapnya.
Aldi berharap, sebagai mahasiswa kita harus tetap belajar, bukan hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas.
“Selain itu, mahasiswa juga harus bisa lebih mengkaji isu-isu di Indonesia, jangan percaya pada kabar berita yang sekira itu masih belum benar adanya, ” tandasnya.
Sementara itu, dalam pemaparannya, Fahri Hamzah mengimbau kepada ratusan mahasiswa UIN SMH Banten yang hadir untuk berani kritis dan terus radikal.
“Mahasiswa jangan takut menjadi radikal,” seru Fahri.
Saat ditemui biem.co, menyoal MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3), Fahri mengatakan bahwa hal itu tidak akan mungkin dieksekusi oleh DPR, karena itu mustahil.
“Tidak mungkin juga dieksekusi oleh polisi kalau terkait masalah umum. Diekesekusinya hanya pada yang diawasi, misalnya orang yang memegang uang negara dan siapa yang punya kekuasan negara,” tutupnya. (Juanda)