KabarTerkini

Bupati Imbau Guru Berpartisipasi Bantu Rutilahu

KABUPATEN SERANG, biem.co — Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, mengimbau guru di Kabupaten Serang untuk turut serta membangun Rumah Tidak Layak Huni (rutilahu) menjadi layak huni dengan infak rutilahu. Pasalnya, kegiatan infak dari guru sempat dihentikan karena berimbas adanya kasus dugaan pungutan liar atau ‘pungli’ di PGRI Kopo.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, usai menghadiri kegiatan O2SN di Kecamatan Baros, Serang, Banten. Diketahui bahwa Aparatur Sipil Negara (APN) dari guru tidak lagi melakukan infak bangun rutilahu. Padahal, Tatu sudah mengimbau ASN untuk kembali melaksanakan infak, karena sudah ada legal opinion dari Kejaksaan.

Dikatakan Tatu, sebagian besar ASN adalah guru. Dengan adanya program rutilahu, kata Tatu, ada kebijakan untuk ASN infak dengan catatan sudah ada legal opinion dari Kejaksaan, dan itu diperbolehkan. Sehingga, para ASN tidak perlu khawatir akan hal itu.

“Tujuan pemerintah, bagus, untuk membantu masyarakat yang tidak mampu, dengan membangun rumah tidak layak huni menjadi layak huni. Karena pemerintah masih keterbatasan anggaran, sementara data rumah tidak layak huni masih ribuan,” ujarnya.

Menurut informasi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Serang, pihaknya telah menghentikan semua jenis iuran dari ASN di sekolah. Hal itu dilakukan karena ASN Dindikbud ‘trauma’ setelah adanya kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) dugaan pungutan liar yang menimpa PGRI Kopo pada akhir 2017 lalu. (firo)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button