HiburanKomunitas

Pemuda Banten dalam Persiapan Menuju FIM ke-20

KOTA SERANG, biem.co Gerakan pemuda tidak terlepas dari peran sekolah, baik dari sekolah lanjutan tingkat pertama, maupun lanjutan tingkat atas, bahkan sekolah-sekolah tingkat tinggi.

Gerakan pemuda yang mayoritas berbentuk organisasi ini, tidak hanya terdapat di internal instansi pendidikan. Perkembangan teknologi dan kepekaan pemuda terhadap isu sosial, berdampak pada menjamurnya organisasi kepemudaan di eksternal instansi pendidikan. Forum Indonesia Muda (FIM) menjadi salah satunya.

Seperti dilansir dari Forum Indonesia Muda, FIM merupakan sebuah forum independen yang beranggotakan pemuda dan mahasiswa dari berbagai aktivitas, universitas maupun lembaga kepemudaan, dari seluruh Indonesia; dengan cita-cita bersama membangun bangsa dengan semangat kontribusi bersama

Forum ini dibuat sebagai sarana peningkatan kompetensi pemuda dan mahasiswa dalam rangka menyiapkan pemimpin masa depan dan wadah silaturahmi untuk membangun kontribusi bersama. Didirikan pada tahun 2003 oleh pasangan suami istri Elmir Amien dan Siti Markhamah Fauzie, salah satu bentuk kegiatan organisasi ini ialah mengadakan pelatihan kepemudaan setiap tahunnya.

Berbeda dari pelatihan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya dilaksanakan di Taman Wiladatika, Cibubur, kini di tahun 2018, pelaksanaan pelatihan FIM ke-20 terbagi ke dalam lima wilayah yang kemudian disebut sebagai Pelatihan Wilayah (Pelatwil). Kelima wilayah pelatihan tersebut di antaranya adalah Padang-Pelatwil satu, Bogor-Pelatwil dua, Solo-Pelatwil tiga, Malang-Pelatwil empat, dan Makassar-Pelatwil lima.

Sistem pelatihan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya bertujuan untuk lebih banyak mewadahi potensi pemuda yang siap mengembangkan regional masing-masing, sebagai alur kaderisasi FIM, dan terakhir sebagai pengoptimalan sumber daya manusia regional dan pemerataan lokasi aktivitas FIM.

Nantinya, masing-masing Pelatwil akan didatangi oleh  peserta dari berbagai macam regional yang sudah ditentukan. Pelatwil satu akan dihadiri oleh peserta dari regional Sumatera, Pelatwil dua akan dihadiri oleh peserta dari regional Jabodetabek dan Kalimantan, Pelatwil tiga peserta dari regional Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jogja, Pelatwil empat dari regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, dan Pelatwil lima dari regional Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Setelah dibukanya pendaftaran pelatihan pada Kamis (01/03) dan diumumkannya seleksi tahap I Senin (16/04) lalu, para calon peserta yang berada di regional langsung menentukan waktu dan tempat agar bisa berinteraksi satu sama lain dan bertemu dengan para alumni FIM di regional masing-masing.

Seleksi tahap I adalah seleksi administrasi, di mana masing-masing calon peserta mengunggah berkas-berkas yang merupakan syarat pendaftaran, di situs yang telah disediakan oleh FIM pusat. Tahap selanjutnya adalah seleksi wawancara, calon peserta akan diwawancarai oleh para alumni FIM dari masing masing regional mengenai kesanggupan dan visi kedepan jika tergabung di dalam kepengurusan FIM.

Tahap seleksi diakhiri dengan pengumuman final KADER NEXTGEN FIM 20 pada Selasa (15/05), di akun resmi Instagram Forum Indonesia Muda.

“Proses seleksinya yang sangat ketat membuat saya merasa yakin bahwa FIM memang serius ingin mencari bibit unggul yang memiliki tekad untuk membangun Indonesia,” cerita Anggia, salah satu peserta pelatihan FIM tahun ini, Selasa (25/06).

Salah satu regional yang tengah disibukkan dengan persiapan pelatihan FIM ke-20 adalah Banten. Sebanyak sembilan peserta pelatihan terpilih dari regional ini. Mereka di antaranya adalah Ahmad Ardiansyah, Andhika Firman, Anggia Ramanda, Dwika Putri, Gita Rizki, Irfan Gian, Medi Humaidi, Siti Kholisoh, dan Titania Alma.

Nantinya, mereka akan mengikuti pelatihan di wilayah tiga, tepatnya di Balai Latihan Kerja (BLK) Karanganyar, Solo.

“Saya terharu ketika mendapatkan kabar lolos menjadi perwakilan yang mungkin pertama kali dari Kota Serang untuk mengikuti agenda Pelatihan FIM ke 20 di Solo nanti. Pasalnya, ini kali kedua mendaftar agenda serupa setelah tahun sebelumnya tidak lolos,” ujar Irfan Gian.

Sebelum berangkat, mereka diberikan beberapa tugas oleh panitia pusat sebagai bentuk persiapan peserta sebelum pelatihan. Jika ditotal, jumlah tugas yang mereka dapatkan sebanyak tujuh tugas, salah satu di antaranya adalah lembar kendali olahraga.

Lembar kendali olahraga menuntut peserta untuk berolahraga di antaranya, sit up, push up, hingga pull up dengan minimal kuantitas yang ditentukan setiap harinya menjelang hari pelatihan.

Menurut Alam, salah satu panitia pelatihan FIM ke-20, tujuan diberikannya lembar kendali olahraga adalah sebagai persiapan fisik menuju hari pelaksanaan agar stamina peserta baik ketika pelatihan.

Idho Meilano selaku koordinator FIM Banten berharap dengan terpilihnya sembilan pemuda menjadi next generation dalam pelatihan ini, akan lahir pemimpin-pemimpin muda yang mampu mendedikasikan dirinya untuk ikut serta dalam pembangunan Banten kedepannya.

“Sembilan pemuda ini memiliki pengalaman dan latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang aktif di bidang organisasi, sosial, pendidikan, media televisi, programming, desain grafis, dan lain sebagainya. Diharapkan dengan adanya perbedaan itu bisa menciptakan sebuah kekuatan yang hebat demi terciptanya kepemimpinan yang didambakan oleh masyarakat Banten,” tutup Idho. (red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button