KabarPeluang

BPS Provinsi Banten: Pengeluaran Penduduk Banten Berkategori ‘Ketimpangan Rendah’

PROVINSI BANTEN, biem.co – Badan Pusat Statistik mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Banten yang diukur oleh gini ratio pada maret 2018 adalah sebesar 0,385. Angka ini naik 0,006 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2017 yakni sebesar 0,379.

“Kenaikan ini masih memperlihatkan pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah” kata kepala BPS Banten Agoes Soebono saat di temui di kantor Bank Indonesia Regional Banten Selasa (17/07).

Pria yang biasa di sapa Pak Bono ini menjelaskan Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,386 mengalami kenaikan dibanding Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,380. Gini Ratio di daerah perdesaan juga meningkat dari 0,270 pada September 2017 menjadi 0,283 pada Maret 2018.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Banten ialah distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 17,54 persen. Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,23 persen dan di daerah perdesaan sebesar 21,98 Persen.

(Sumber: BPS Provinsi Banten)

Bono menambahkan Salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan adalah Gini Ratio. Nilai Gini Ratio berkisar antara 0-1. Semakin tinggi nilai Gini Ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi. Perkembangan nilai Gini Ratio Banten selama periode 2010-Maret 2018 mengalami fluktuasi dengan trend menurun, terjadi perbaikan pemerataan pembangunan di Banten.

Pada Maret 2018 nilai Gini Ratio Banten sebesar 0,385, naik 0,006 poin dibanding periode sebelumnya. Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,386. Angka ini naik sebesar 0,006 poin dibanding Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,380 dan naik 0,005 poin dibanding Gini Ratio Maret 2017 yang sebesar 0,381.

Untuk daerah perdesaan Gini Ratio Maret 2018 tercatat sebesar 0,283. Angka ini naik sebesar 0,013 poin dibanding Gini Ratio September 2017 dan naik 0,016 poin dibanding Gini Ratio Maret 2017. Nilai Gini Ratio di perdesaan lebih kecil dibandingkan di perkotaan. Artinya ketimpangan pengeluaran penduduk di perdesaan lebih rendah.

(Sumber: BPS Provinsi Banten)

Selain Gini Ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran ketimpangan Bank Dunia. Berdasarkan ukuran ini tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12-17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.

Pada Maret 2018, persentase pengeluaran penduduk pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 17,54 persen yang berarti Banten berada pada kategori ketimpangan rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah pada bulan Maret 2018 ini turun 0,41 poin jika dibandingkan dengan kondisi September 2017 (17,95 persen).

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tingkat ketimpangan di Banten sedikit mengalami kenaikan. Sejalan dengan informasi yang diperoleh dari nilai Gini Ratio, ukuran ketimpangan Bank Dunia pun mencatat hal yang sama yaitu ketimpangan di perkotaan lebih terlihat dibandingkan dengan ketimpangan di perdesaan. Persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada Maret 2018 adalah sebesar 17,23 persen sementara persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan sebesar 21,98 persen. Walaupun keduanya masih berada pada kategori ketimpangan rendah, tetapi di daerah perkotaan sudah mendekati kategori ketimpangan sedang (12-17 persen).

Editor: Jalaludin Ega

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button