Isbanban

Penyaluran Beasiswa Isbanban Dream Scholarship Tahap I

biem.co – Sejak ditutup 30 Juni 2018 lalu, dana yang terkumpul dalam kampanye “Bantu Muniroh dan Puluhan Anak Banten Lanjut Sekolah” secara bertahap mulai disalurkan. Program Director (PD) Isbanban Foundation, Firmansyah berkeliling ke 7 Desa Binaan. Kak Firman menemui adik binaan, orangtua, dan pihak sekolah.

Dana yang terkumpul terlebih dulu disalurkan ke sekolah untuk membayar biaya sekolah penerima beasiswa. Sisanya dibelikan perlengkapan sekolah, dan dimasukan ke tabungan adik binaan.

Ada pun adik binaan yang menerima Beasiswa Idreams adalah Muniroh (Lebak), Elsa (Lebak), Nurhasanah (Lebak), Niah Solihah (Lebak), M. Asep Sunarya (Lebak), Amri (Cilegon), Aeni (Cilegon), Aufa (Cilegon), Jakiyah (Kab. Serang), Anisa (Kab. Serang), Huriah (Kab. Serang), Sahroji (Kab. Serang), Saadah (Kota Serang), Nuriyah (Kota Serang), Evita (Kab. Tangerang), Hilman (Kab. Tangerang), Olif (Tangerang Selatan), Suhipan (Pandeglang), Siti Nurmasya (Pandeglang), Munawaroh (Kota Serang), dan Rahmat (Kab. Tangerang).

Total dana yang terkumpul sebesar Rp44.280.816. Dana ini merupakan patungan dari 264 donatur di laman kitabisa.com/pilihpeduli. Saat penggalangan dana, Isbanban Foundation juga dibantu oleh empat influencer yaitu Cantika Abigail GAC, Ify Alyssa, portal berita online Hipwee, dan grup musik HIVI!

Penyerahan Idreams oleh Project Director Isbanban Foundation.

Latar belakang anak-anak penerima beasiswa Idreams secara garis besar berada dalam kondisi ekonomi kurang mampu, namun memiliki semangat yang tinggi untuk lanjut sekolah. Salah satu contohnya Saadah. Saadah merupakan anak ke 11 dari 11 bersaudara. Keadaan ekonomi keluarga membuat 5 saudara dan ayah Saadah kesulitan untuk berobat ketika sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Kini yang menanggung hidup Saadah hanya ibunya saja yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

“Suatu saat Saadah ingin jadi guru, supaya bisa bantu emak,” ujar Saadah polos. “Kakak-kakak Saadah banyak yang sudah meninggal. Ada 5 yang sudah meninggal. Waktu sakit karena tidak punya biaya, jadi berobat secara tradisional saja. Bapak sakit stroke selama 4 tahun. Sekarang bapak sudah meninggal juga,” lanjut Saadah.

“Saadah memiliki cita-cita yang mulia yaitu menjadi seorang guru. Keinginannya menjadi seorang guru karena ia ingin membantu keluarganya nanti. Demi cita-citanya itulah Saadah terus berusaha keras dan giat belajar. Prestasi akademiknya di sekolah pun terbilang bagus. Maka dari itu sekolah menjadi salah satu jalan untuknya meraih cita-cita, karena ia tidak ingin seperti kakak-kakaknya yang tidak tamat SMP,” ujar Firmansyah selaku Project Director Isbanban Foundation.

Isbanban Dreams Scholarship bermula dari rasa prihatin melihat Muniroh, salah satu adik binaan Isbanban Chapter Lebak. Muniroh adalah anak ke 6 dari 8 bersaudara yang punya mimpi untuk menjadi guru di desanya. Demi menggapai mimpinya, setiap hari Muniroh harus berjalan kaki selama 1 setengah jam untuk berangkat ke SMPN 1 Sajira Lebak. Muniroh berasal dari keluarga amat sederhana. Pernah suatu waktu Muniroh juga diminta berhenti sekolah oleh orangtuanya.

“Waktu Iroh sekolah, Umi dan Abi pernah minta untuk berhenti karena takut ga kejangkau biayanya,” ujar Muniroh.

Dari Rp385.000, Muniroh baru sanggup membayar Rp50.000 sebagai uang awal masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sisanya akan dicicil sampai Muniroh lulus. Dengan mendirikan warung es kecil kecilan, ibu Muniroh berharap bisa menyicil biaya sekolah Muniroh. Setelah di data Muniroh baru satu dari banyak anak lainnya di desa binaan Isbanban Foundation yang kesulitan lanjut sekolah.

Tahun 2018 menjadi tahun launching program Isbanban Dream Scholarship. Kedepannya Isbanban Dream Scholarship juga akan dibuka untuk beasiswa SMA dan persiapan masuk perguruan tinggi.

“Isbanban Dream Scholarship resmi kami launching programnya di tahun 2018. Program beasiswa tahap 1 kami berikan untuk beasiswa lanjut ke SMP, kedepan kami akan buka untuk beasiswa SMA dan persiapan masuk Kampus bagi anak anak pelosok desa. Semoga program beasiswa ini mendorong semangat dan harapan bagi anak anak desa untuk menggapai berbagai mimpinya,” tutur Panji Aziz selaku Managing Director Isbanban Foundation.

Perjalanan membantu Muniroh, Saadah, dan teman-teman lainnya masih panjang. Beasiswa Idreams Tahap 1 diharapkan menjadi pembuka jalan untuk anak-anak bisa mengejam pendidikan sampai perguruan tinggi. (red)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button