InspirasiKesehatan

Ini Efek Sinar Biru Smartphone di Malam Hari

biem.co – Penggunaan smartphone rupanya telah menembus ruang pribadi secara keseluruhan. Terbukti ketika mulai bangun tidur, mengecek ponsel adalah hal pertama yang seringnya dilakukan. Begitu juga saat menjelang tidur, sebagian di antara kita seakan tak mau lepas dari barang tersebut.

Namun, Anda mungkin pernah mendengar bahwa terlalu lama mendapatkan pancaran sinar biru (blue lightI) dari perangkat seperti ponsel maupun tablet di malam hari dapat mengganggu waktu tidur Anda.

Seperti diketahui dalam satu dekade terakhir, para Ilmuwan telah mengeksplorasi apakah sinar biru menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia. Nyatanya, sinar biru dapat mengacaukan siklus cahaya gelap yang diharapkan tubuh kita.

Menurut Stuart Peirson, Ilmuwan Neurosains dari Universitas Oxford, dilansir dari ABC News, ada sel-sel yang mampu merespon gelombang cahaya tertentu untuk mengatur jam sirkadian (jam biologis) kita. Sel-sel itu disebut Intrinsically Photosensitive Retinal Ganglion Cells (ipRGCs).

“Dengan mendeteksi seberapa banyak cahaya di lingkungan kita, sel-sel tersebut dapat berkomunikasi dengan otak dan tubuh kita bahwa itu siang hari, ataupun sudah waktunya untuk tidur,” ungkapnya.

Hal senada juga dijelaskan oleh Psikolog Lora Wu dari Massey University, yang berkontribusi pada laporan tentang sinar biru, yang dirilis baru-baru ini. Menurutnya, manusia memiliki jam master di otak yang diatur oleh cahaya pada mata. Sementara itu, setiap organ dan sel di tubuh manusia juga memiliki jam internal.

“Jika jam master Anda tidak sinkron dengan jam internal Anda, itu dapat menyebabkan desinkronisasi sirkadian (jam biologis), yang memiliki efek kesehatan yang sangat besar,” ujar Dr Wu.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jika seseorang mendapatkan terlalu banyak sinar biru dari ponsel sebelum tidur atau dari lampu terang berwarna-warni, hal tersebut akan benar-benar mengganggu jam tidur.

“Karena ipRGC di mata Anda yang sangat sensitif terhadap cahaya biru itu, mengatakan pada otak Anda bahwa belum waktunya tidur,” pungkasnya. (HH)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button