Kabar

Panen Raya Tak Bahagia, Petani di Lebak Kesulitan Jual Gabah

LEBAK, biem.co – Masa panen raya di wilayah Kabupaten Lebak, tidak membuat para petani berbahagia. Pasalnya para petani tersebut kesulitan untuk menjual butiran padi (gabah) yang selama hampir lima bulan dirawatnya, karena masalah akses jalan yang sulit dilalui. Sehingga tidak ada pembeli yang bisa datang.

Para petani itu berada di tiga desa di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Wanasalam, Sudirman mengatakan, kesulitan untuk menjual gabah karena akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan.

“Masalah anjlok atau turun harga gabah petani ini karena jalan yang sulit dilalui oleh kendaraan yang hendak mengangkut gabah. Meski harga gabah terbilang normal yaitu Rp4000 karena akses masuk kendaraan yang rusak, tengkulak dan biaya distribusi pun menjadi masalah. Sehingga petani mau tidak mau harus menurunkan harga untuk bisa gabahnya diangkut,” katanya saat dihubungi via telepon, Rabu (16/04/2020).

Selain masalah akses jalan, Sudirman juga mengeluhkan kurangnya unit mesin combine (mesin untuk memanen) di Kecamatan Wanasalam. Karena ketika panen raya tiba, petani saling berebut meminjam mesin untuk memudahkan proses panen.

“Unit mesin sangat minim yaitu hanya 3 mesin, sedangkan di wilayah ini ada sekitar 2700 hektare persawahan yang siap panen. Sehingga proses panen memakan waktu dan biasanya menjadi masalah dalam harga, karena gabah yang siap jual berbarengan dengan gabah di wilayah lain, yang mengakibatkan harga menurun. Ditambah lagi jika terjadi curah hujan, padi bisa rusak,” paparnya.

Sebagai Ketua Gapoktan, Ia berharap pemerintah dapat memberikan kembali bantuan mesin combine kepada petani di Kecamatan Wanasalam, agar ribuan hektare sawah saat panen petani tidak berebut.

Sementara itu, Kepala Cabang Bulog Lebak-Pandeglang, Mietha Nova Riany mengatakan, upaya yang dilakukan Bulog dengan melihat kondisi petani di Kecamatan Wanasalam yang sulit menjual gabah dengan beberapa kendala, ia mengaku akan segera menyerap hasil tani.

“Bulog akan menyerap gabah maupun beras petani dengan pola penugasan pemerintah dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah, akan tetapi jika harga gabah maupun beras petani diatas harga pemerintah, Bulog akan tetap menyerap dengan harga komersial. Dan Bulog juga akan terus berupaya mengamankan harga gabah beras petani. Inilah bentuk bukti Bulog hadir di tengah masyarakat,” ujarnya. (sopian)

Editor: Irwan Yusdiansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button