Inspirasi

Enam Langkah Membuat Kultur Jaringan di Rumah

biem.co — Apa yang kalian ketahui tentang kultur jaringan? Sebelumnya kalian tahu, kan, jika perbanyakan tanaman bisa dilakukan secara generatif dan vegetatif?

Nah, kultur jaringan ini merupakan salah satu cara perbanyakan atau pergandaan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik dalam menggandakan tanaman melalui cara mengisolasi bagian tanaman seperti akar, daun, mata tunas, dan jaringan tumbuh tanaman.

Nantinya, potongan-potongan tersebut akan tumbuh dalam media buatan secara aseptik yang kaya akan nutrisi serta zat pengatur, tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga potongan tanaman bisa memperbanyak diri dan tumbuh menjadi tanaman lengkap yang memiliki sifat sama seperti induknya.

Kultur jaringan ini dilakukan secara in vitro atau menanam menggunakan wadah yang tertutup dan dilakukan di tempat yang steril. Kultur jaringan ini tentunya harus dilakukan oleh orang yang sudah ahli disertai dengan alat-alat yang memadai.

Teknik kultur jaringan ini cukup susah dan banyak aturan. Tetapi, Sobat biem tidak perlu khawatir, pada artikel ini akan disampaikan bagaimana cara membuat kultur jaringan yang baik dan benar dan juga bisa dilakukan di rumah.

Sebelum mengetahui prosedurnya, kita juga harus mengetahui terlebih dahulu keuntungan dan kelemahan apa yang bisa kita dapatkan ketika melakukan kultur jaringan.

Berikut ini merupakan keuntungan dari teknik kultur jaringan, di antaranya:

  1. Tidak memakan tempat
  2. Hemat waktu
  3. Akan memiliki sifat sama atau seragam dengan induknya
  4. Dapat menghasilkan bibit dengan jumlah yang besar dalam waktu yang singkat
  5. Kesehatan dan mutu bibit menjadi lebih terjamin
  6. Kecepatan tumbuh bibit menjadi lebih cepat dibanding dengan pergandaan konvensional
  7. Dapat dilakukan dalam jumlah yang cukup besar.

Teknik kultur jaringan juga memiliki kelemahan, di antaranya:

  1. Hanya bisa dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidang ini
  2. Diperlukan biaya awal yang cukup tinggi
  3. Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatisasi (pemindahan eksplan), sehingga harus dalam kondisi lembap dan aseptik

Berikut enam tahapan yang bisa kita lakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan.

Pembuatan Media

Dalam pengaplikasian teknologi kutur jaringan pada rumah tangga, kita dapat menggunakan ruangan rumah kita menjadi seperti di laboratorium.

Ada ruangan yang digunakan sebagai ruangan sterilisasi, ruang persiapan alat-alat laboratrium dan bahan-bahan kimia. Selain itu, kita juga perlu menyiapkan kulkas khusus untuk tempat penyimpanan berbagai hormon dan larutan.

Kemudian ruang inkubasi yaitu ruang yang diperlukan untuk meletakkan eksplan yang akan dikultur. Hal yang perlu kita perhatikan adalah ruangan ini harus terjaga kesterilannya, dan memiliki suhu stabil 25ᵒC. Kita bisa menggunakan lampu neon 40 watt sebanyak 2 buah.

Selain itu, kita juga harus menyiapkan ruangan inokulasi (penanaman) sehingga perlu adanya LAF (Laminar Air Flow Cabinet) sebagai tempat melakukan penanaman eksplan ke dalam botol atau wadah.

Biasanya komposisi dalam pembuatan media bergantung pada tanaman yang akan dikulturkan. Media yang yang kita butuhkan terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon, agar-agar, dan juga gula. Media yang digunakan harus steril atau terhindar dari kuman dan bakteri.

Inisiasi

Pengambilan eksplan (potongan) pada bagian tanaman yang kita kulturkan. Bagian tanaman yang sering dipakai untuk kegiatan kultur jaringan ialah tunas.

Eksplan yang dikulturkan diharapkan bisa menginisiasi pertumbuhan baru, sehingga akan memungkinkan dilakukannya pemilihan bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat, untuk bisa digunakan pada kultur tahap selanjutnya.

Sterilisasi

Kegiatan yang kita lakukan ini harus dilakukan di tempat yang steril, seperti di laminar flow dan juga memakai alat-alat yang steril. Sterilisasi bisa dilakukan menggunakan etanol dengan cara menyemprtokan pada alat-alat yang ingin kita gunakan. Tak lupa pula orang yang melakukan kultur jaringan ini juga harus steril.

Multiplikasi

Menanam eksplan di media dengan tujuan menggandakan calon tanaman. Kegiatan ini dilaksanakan di laminar flow agar dapat terhindar dari adanya kontaminasi yang mengakibatkan gagalnya pertumbuhan eksplan.

Tabung reaksi yang ditanami eksplan kemudian diletakkan pada rak-rak lalu ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

Pengakaran

Proses untuk pembentukan akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat untuk dapat bertahan hidup sampai kita pindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan luar. Pengamatan kita lakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur.

Dalam tahap ini, kultur tanaman akan memperoleh ketahanannya terhadap pengaruh lingkungan, sehingga siap untuk diaklimatisasikan.

Aklimatisasi

Tahap kritis yang sering menjadi kendala dalam produksi bibit secara masal. Kegiatan ini yaitu memindahkan eksplan ruangan aseptik ke ruang inokulasi. Pemindahan dilakukan secara hati-hati.

Prosedur pembiakan dengan kultur jaringan baru bisa dikatakan berhasil jika planlet kita dapat diaklimatisasi ke kondisi eksternal dengan keberhasilan yang tinggi.

Nah, itulah beberapa prosedur dari teknik kultur jaringan. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, khususnya yang ingin belajar tentang cara memperbanyak tanaman dengan teknik kultur jaringan di rumah. Semoga berhasil. (red)


Penulis adalah Muhamad Ra’if Ramdan, Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Asal dari Taktakan, Serang, Banten.

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button