PANDEGLANG, biem.co – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Ali Zamroni menolak keras wacana penghapusan jalur Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk guru. Ia menilai kebijakan kontroversial tersebut bentuk kezaliman terhadap para pendidik di negeri ini.
“Kemendikbud harus hormati perjuangan para guru. Kami sangat geram saat wacana tersebut digulirkan dengan tanpa berkordinasi dahulu dengan DPR,” kata Ali saat berbincang santai dengan awak media di sebuah rumah makan di Kabupaten Pandeglang, Rabu (13/01/2021).
Ia meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim fokus terobosan-terobosan kinerja dibandingkan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang kontroversial.
“Masa pandemi covid-19 ini lebih baik koordinasi dengan Kominfo terkait ketersediaan internet untuk pelajar di daerah-daerah terisolir,” kata Ali.
Kata Ali, dari semua bidang, pendidikan paling terdampak Covid- 19. Sejak Covid-19 masuk ke Indonesia, lanjutnya, praktis dunia pendidikan lumpuh total. Pada tahun 2020 ujian nasional untuk semua tingkatan sekolah ditiadakan, dan semua siswa dinyatakan lulus dan naik kelas tanpa melalui tes atau ujian.
Begitu pun penerimaaan siswa baru hingga dimulainya tahun ajar baru, semua dilakukan melalui internet. Hal ini jelas berdampak tidak baik bagi kualitas pendidikan di Indonesia. Karena itu Ali Zamroni mengaku bersama peeerintah pusat berusaha mencari formuulasi yang tepat untuk menyiasati sistem pendiidikan di tengah pandemi.
“Kami Komisi IX yang merupakan mitra Kementerian Pendidikan terus berupaya mencari formula. Sebab kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir,” pungkasnya.
Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa pemerintah mengeluarkan keputusan terkait dengan meniadakan seleksi CPNS guru pada 2021. Keputusan ini mengakibatkan status guru berubah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Meski kemudian Mendikbud mengoreksi informasi yang beredar dan memastikan formasi guru tetap ada dalam CPNS 2021. (Rizal Fauzi)