CILEGON, biem.co — Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia menggelar Festival Ubrug Nasional 2021.
Menyambut gelaran yang akan dilaksanakan secara daring pada Jumat, 29 Oktober itu, komunitas kesenian di bawah naungan Dewan Kesenian Cilegon (DKC) ikut serta dalam ajang tersebut.
Ketua DKC Ahdi Zukhruf Amri mengungkapkan, dengan membawa nama DKC, Cilegon siap berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan secara Nasional itu, dengan membawa kearifan lokal yang ada di Kota Cilegon.
“Organisasi dan sanggar seni seperti Sanggar Sumur Jambu, Teater Wonk Kite ikut terlibat dalam garapan bersama ini, juga tim musik yang dikepalai oleh Kang Edi dari Gaksa serta Orro Band,” ungkapnya, Rabu (27/10/2021).
Ia menuturkan, Festival Ubrug Nasional diikuti oleh peserta dari luar Banten seperti, Bandung, Jakarta, dan Solo.
“Untuk festival ini kami mengikuti petunjuk teknis dan tema pertunjukan yang sudah disiapkan oleh panitia. Dengan kekuatan kebersamaan dan komunikasi antar komunitas serta sanggar yang sudah terjalin dengan baik di Kota Cilegon, kami yakin bisa membawa Kota Cilegon berprestasi,” ucapnya optimis.
Sementara itu, Bahroni sutradara pertunjukan untuk festival memaparkan, kearifan lokal yang diangkat dalam Festival Ubrug Nasional 2021 adalah kegiatan sehari-hari masyarakat di Situ Rawa Arum.
“Persoalan sampah dan kesadaran masyarakat tentang pelestarian cagar alam ini akan tersaji dalam sebuah pertunjukan ubrug,” ungkapnya.
Ia menambahkan, garapan ubrug ini nantinya bukan hanya untuk mengikuti Festival Ubrug Nasional 2021 saja.
“Pertunjukan ubrug ini nantinya akan pentas keliling di delapan Kecamatan Kota Cilegon, yang bekerjasama dan mendapat dukungan dari instansi terkait. Kita juga akan membuka ruang di Kampung-kampung sebagai upaya melestarikan seni teater tradisional ini yaitu ubrug sekaligus memperkenalkan cagar alam Rawa Arum,” tandasnya. (rab)