Film & MusikKabar

“Untuk Chrisye Tersayang” Jadi Ajang Romantisme Mengenang 15 Tahun Wafatnya Legenda Musik Indonesia

JAKARTA, biem.co – Tidak terasa sudah 15 tahun legenda musik Indonesia, Chrisye, pergi meninggalkan pecinta musik di tanah air. Untuk mengenang 15 tahun wafatnya almarhum Chrisye, Musica Studios bersama NSP 1212 dan Langit Musik berkolaborasi menghadirkan acara Special Tribute to Chrisye “Untuk Chrisye Tersayang” di Holywings Rooftop Mega Kuningan, Jakarta (30/3).

Karyanya hingga saat ini masih sering kita dengar dari generasi tua hingga yang muda. Suaranya yang khas merdu, lembut dengan karakter yang humble, humoris, dan rendah hati menjadikan almarhum dicintai, tak hanya oleh fans setianya, bahkan juga para artis hingga musisi muda generasi milenial saat ini. Lagu-lagunya menjadi abadi selalu hidup dalam kehidupan masyarakat di tanah air.

Beberapa rangkaian kegiatan telah disiapkan, di antaranya adalah press conference, konser, dan juga DJ performance membawakan lagu dari sang musisi legenda Tanah Air, Chrisye. Sejumlah artis millenial dari Musica Studios ikut meramaikan kegiatan ini, di antaranya ada Stevan Pasaribu, Maizura, Difki Khalif, Regina Poetiray, Rheno Poetiray, dan Arin Caessaria yang akan diiringi oleh Rewind Band. Mereka akan menyanyikan lagu-lagu hits dari Chrisye.

Rangkaian pertama adalah press conference. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan perilisan single yang belum pernah dirilis sebelumnya, berjudul Yang Kusayang. Tak lupa, akan ada launching spesial album legendaris dari Chrisye berjudul Sabda Alam bentuk piringan hitam. Kegiatan ini akan dihadiri oleh putra dari mendiang Chrisye yaitu Pasha Chrismansyah, Indrawati Widjaja (Ibu Acin) selaku Executive Producer dari Musica Studios, Arlan Djoewarsa selaku A&R Manager dari Musica Studios, Adib Hidayat selaku VP Digital Music of Langit Musik & NSP 1212, dan sejumlah perwakilan artis Musica Studios pengisi kegiatan ini, di antaranya adalah Maizura, Difki Khalif, Regina Poetiray dan Rheno Poetiray.

Acara press conference juga menjadi acara romantisme mengenang sosok almarhum Chrisye, di antaranya Indrawati Widjaja (Ibu Acin) selaku Executive Producer dari Musica Studios, dan Denny Malik yang pada era 90-an terkenal selain penyanyi juga koreograf tari, turut hadir bercerita sedikit kenangannya bersama almarhum.

“Mas Chrisye itu orangnya sangat humble juga humoris, meskipun terlihat kaku. Orangnya baik banget suka membantu, tidak melihat artis baru atau lama. Gak sombong. Dia itu kan kaku kalau lagi nyanyi, terus saya minta untuk joget atau goyang, masa kaku gitu terus,” jelas Ibu Acin sambil menirukan gaya almarhum Chrisye.

“Pernah saya diminta untuk ngajarin Mas Chrisye menari, saya ajarin sedikit koreografinya. Kalau ingat lagu “Hip-hip Hura-hura” itu saya yang bikin koreografernya,” ujar Denny Malik menambahkan.

Rangkaian kedua pada event “Untuk Chrisye Tersayang” adalah acara puncak yaitu konser dan DJ performance diramaikan oleh Stevan Pasaribu, Maizura, Difki Khalif, Regina Poetiray, Rheno Poetiray, Arin Caessaria dan diiringi oleh Rewind Band tentunya membawakan lagu-lagu hits almarhum Chirsye. (Bund Wesser)

Editor: Muhammad Iqwa Mu'tashim Billah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button