Kabar

Budidaya Udang Vaname dengan Bioflok, Jala Cita Indonesia Jadi Pelopor Urban Farming

NGANJUK, biem.co – Jala Cita Indonesia baru-baru ini melakukan panen perdana budidaya udang vaname yang menggunakan sistem bioflok di Desa Batembat, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Sekertaris Daerah Kabupaten Nganjuk, Muhamad Yasin, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk, Gunawan Widagdo, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nganjuk, Tri Wahyu Kuncoro, Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kabupten Nganjuk, Yudi Ernanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk, Subani, Camat Pace, Ida Sobiatin, Kepala Desa Batembat, Muhamad Ali, dan CEO Cita Indonesia Group, Virnanda Aprila Hapsara.

Disampaikan CEO Cita Indonesia Group, Virnanda Aprila Hapsara, panen perdana budidaya udang vaname ini mengusung konsep ‘Nambak Tanpo Banyu Segoro’, yang artinya budidaya hewan laut terutama udang dapat dilakukan di darat melalui kolam bioflok yang sudah dikondisikan menyerupai karakteristik air laut, dengan penambahan premix dan probiotik khusus dari Jala Cita.

“Konsep ini layak dikembangkan sejalan dengan Kabupaten Nganjuk yang tidak memiliki wilayah laut dan saat ini maraknya urban farming di perkotaan,” ungkap Virnanda Aprila Hapsara kepada biem.co, Jumat, 8 Juli 2022.

budidaya udang vaname
dok. Jala Cita Indonesia

Virnanda Aprila Hapsara mengatakan, marine bioflok Jala Cita merupakan salah satu riset terbaru dari Cita Indonesia Group, di mana merupakan salah satu pioneer dalam sistem budidaya udang vaname dengan sistem bioflok yang tanpa menggunakan air laut.

“Sistem ini merupakan rangkaian konsep urban farming Cita Indonesia dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama yanag memiliki keterbatasan lahan tetapi ingin memelihara udang dan memulai usaha agribisnis di halaman rumah,” jelas Virnanda.

Lewat panen perdana budidaya udang vaname tersebut, pihaknya berharap konsep ini bisa diduplikasi untuk masyarakat perkotaan yang ingin membudidayakan udang di lahan sempit dan di pekarangan rumahnya.

“Marine bioflok Jala Cita ini juga mengusung konsep eco friendly, karena zero waste. Tidak ada limbah yang dibuang, karena limbah bioflok bisa digunakan untuk pupuk organik cair bagi tanaman herbal milik GFN,” terangnya.

Adapun dalam pelaksanaannya, kata Virnanda, Jala Cita bekerja sama dengan JALA TECT untuk sistem monitoring kualitas bioflok hanya dengan menggunakan ponsel.

“Sehingga memudahkan petambak yang baru belajar dan menarik petambak milenial dengan konsep urban farming,” tuturnya.

Dikutip biem.co dari KBRN, Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi amat mengapresiasi langkah Jala Cita Indonesia karena telah menjadi pelopor urban farming.

Ia berharap kegiatan ini bisa digunakan untuk mempertinggi kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama di Kabupaten Nganjuk.

“Pemerintah akan terus mencoba menggali potensi yang tidak harus dari pemerintah sendiri tetapi dari masyarakat,” ungkapnya.

Seperti diketahui, selain panen udang vaname, Jala Cita Indonesia juga menyerahkan pemberian bantuan paket herbal, premix dan disinfektan (PT GFN) untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit mulut dan kaki (PMK) kepada peternak di Kabupaten Nganjuk. (red)

Editor: Muhammad Iqwa Mu'tashim Billah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button