TANGERANG, biem.co — Pengusaha minuman tradisional khas Indonesia atau jamu herbal RSH, Firmansyah, mengungkapkan dirinya telah mengikuti pelatihan Digital Marketing di Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa.
Menurutnya, ia tertarik belajar di IK lantaran ingin mengembangkan usaha yang digelutinya. Ia sadar betul bahwa semua sudah bertransformasi menjadi digital, termasuk jualan produk-produk tradisional.
“Saya mengikuti pelatihan Digital Marketing di Institut Kemandirian ini termotivasi agar bisa mengembangkan usaha saya,” ucap Firman di sela-sela mengikuti pelatihan di kampus Institut Kemandirian Jl. Zaitun Islamic Village Tangerang, Kamis (8/9/2022).
Pelatihan yang diikutinya ini menjadi salah satu langkah baginya untuk memiliki keterampilan yang lebih baik. Ia meyakini bahwa keterampilan digital marketing akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesannya ke depan. Ia sangat ingin mengenalkan atau mempromosikan produk jamu herbal yang diproduksi saat ini lebih luas dan tak terbatas.
“Program pelatihan di IK ini sesuai dan sejalan dengan dunia UMKM yang saat ini sedang saya geluti,” cetusnya.
Produsen jamu herbal tersebut mengaku mendapat info pelatihan Institut Kemandirian dari sang istri, Julia Riska. Usut punya usut, ternyata sang istri juga merupakan salah satu alumnus dari pelatihan di Institut Kemandirian (IK), yaitu pelatihan menjahit.
“Julia Riska beberapa tahun lalu mengikuti pelatihan jahit menjahit,” ungkap Firman.
Firman menegaskan, setelah mengikuti pelatihan ini selama satu bulan penuh, bahkan lebih, hasilnya langsung ia praktekan untuk memasarkan produknya di beberapa aplikasi media.
Mantan karyawan swasta yang baru memulai menjadi pengusaha jamu herbal pada awal tahun 2022 ini menambahkan, ia termotivasi ikut latihan digital marketing dengan harapan dapat meningkatkan penghasilan.
Selain itu, ia juga berkomitmen untuk membagikan ilmunya kepada saudara-saudara atau rekan-rekan disekitar rumahnya, di Bilangan Bekasi.
“Alhamdulillah, hasilnya sangat terasa, berbeda dengan sebelum mengikuti pelatihan ini. Saya merasa terbantu dengan ikut pelatihan ini. Saya mendapat banyak dari apa yang diajarkan dalam pelatihan ini dan mendapatkan manfaat positif atas pengetahuan baru yang saya miliki,” lanjut Firman.
Pelatihan yang Institut Kemandirian berikan kepada peserta bukan pelatihan kaleng-kaleng. Pelatihan ini sangat diampu oleh para instruktur yang profesional di setiap bidangnya. (red)