Kabar

Dampak Wabah Corona, Pengusaha Jasa Pernikahan Merana

KOTA SERANG, biem.co – Dampak wabah pandemi corona terus meluas. Berbagai acara, seperti halnya pesta pernikahan, banyak mengalami penundaan, bahkan tak sedikit yang dikabarkan gagal. Hal itu menyusul imbauan pemerintah atas keharusan social distancing untuk membatasi diri dari kerumunan massa.

Kebijakan tersebut tentu saja memberikan dampak yang cukup berat. Salah satunya bagi para pengusaha jasa pesta dan fotografi pernikahan. Secara nyata, wabah corona telah menyebabkan perputaran bisnis mereka tidak berjalan.

Febriansyah Selamat Pribadi, pemilik usaha Twin Photo Studio mengakui kondisi tersebut menyerang perusahaannya. Ia mengatakan ada 8 pernikahan dan 3 lamaran yang sudah ditunda, serta 2 kegiatan dokumentasi yang dibatalkan. Dirinya juga harus merelakan hilangnya omzet per bulan hingga Rp200 jutaan.

“Kita, kan, benar-benar titik beratnya di job keluar untuk urus pernikahan, dengan enggak adanya atau ditundanya pernikahan, akhirnya enggak ada pemasukan,” ungkap Febri kepada biem.co, Sabtu (28/3/2020).

Tak hanya itu, kondisi demikian juga disebut Febri berpengaruh terhadap pekerjaan para karyawannya. Padahal bagi perusahaannya, saat ini biasanya menjadi masa-masa menampung banyak pekerjaan sebagai bahan tabungan di bulan Ramadan.

“Kalau sudah bulan puasa biasanya istirahat. Sedangkan ini kita biasanya siap-siap untuk nabung bulan puasa, malah enggak ada job. Kebanyakan teman-teman juga pada punya cicilan bank, nah mereka bingung bayarnya karena perputaran uangnya juga enggak ada,” ujarnya.

“Kalau lihat dollar sekarang lumayan seram juga, karena kita juga pakai dollar untuk beli lisensi musik yang biasanya satu bulan satu juta, sekarang bisa lebih,” sambung Febri.

Kendati hal tersebut, Febri mengaku telah membuat sistem agar perusahaannya bisa bertahan hingga tiga bulan ke depan. Sementara itu, ia juga memberlakukan sistem deposito bagi para klien yang membatalkan pemesanan.

“Uang muka yang cancel sistemnya jadi deposito. Suatu saat bila ada event bisa dipakai entah untuk cetak, bikin album, atau event-event lainnya. Kalau yang postponed kan banyak yang reschedule, atau ada yang akad aja resepsinya kapan-kapan belum dijadwalkan,” terangnya.

Selain Febri, dampak besar wabah corona ini juga dirasakan Muhammad Fadhel Ridwan. Pemilik Kelvin Studio di Kota Cilegon ini mau tak mau harus rela pendapatannya tertahan hingga puluhan juta akibat banyaknya jadwal pernikahan yang ditunda.

“Kisaran di angka Rp30 jutaan. Nominal yang lumayan bagi kami,” ungkap Fadhel.

Ia mengatakan, ada 11 jadwal yang ditunda dan dibatalkan. Bahkan untuk kegiatan pre wedding, ia mengaku sangat sulit mencari lokasi untuk pemotretan dikarenakan banyak tempat yang ditutup sementara.

“Enggak hanya di bidang wedding dan pre wedding saja sih, beberapa event yang aku pegang, khususnya di bidang dokumentasinya banyak yang diundur juga,” terangnya.

Baik Febri maupun Fadhel berharap Indonesia bisa segera pulih dari wabah virus corona agar keadaan menjadi lebih baik. Sehingga, kegiatan lain bisa berjalan normal dan perusahaan mereka pun bisa terus mendapatkan pemasukan seperti sedia kala. (hh)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button