BANTEN, biem.co – Mengingat pentingnya makna bulan Ramadhan itu, Ketua Padepokan Cahaya Karuhun Banten Nasrullah memutuskan untuk meliburkan latihan Pencak Silat dan Debus. Libur selama bulan Ramadhan dan aktif kembali setelah Idul Fitri.
“Ramadhan tiba, Ramadhan tiba, Ramadhan tiba, semua bahagia. Tua dan muda bersuka cita. Bulan ampunan, bulan yang penuh berkah. Bulan terbebas api neraka,” – Opick.
Umat Islam mana yang tidak gembira menyambut bulan puasa Ramadhan? Bulan penuh rahmat, pahala dan pengampunan. Jika khusu’, maka akan terlahir suci kembali. Terlahir fitri.
“Murid-murid padepokan kami rata-rata usia remaja. Usia belajar puasa sesungguhnya. Kalau terus latihan, takut puasanya terganggu karena hal-hal kecil. Kecapean misalnya,” kata Nasrullah.
Sebagai pertanda dimulainya libur selama Ramadhan, Padepokan Cahaya Karuhun Banten mengadakan acara Pentas Pencak Silat dan Seni Debus. Acara yang digelar Rabu (15/3) pukul 19.30 WIB diisi oleh murid-murid padepokan.
“Pentas Pencak Silat dan Debus itu sekalian untuk melihat hasil latihan sebelumnya. Sekaligus uji mental. Karena acara ini terbuka untuk umum. Masyarakat bisa menonton langsung,” ujar Nasrullah.
Acara Pentas Pencak Silat dan Seni Debus juga dihadiri Dewan Pendiri H. Fathullah, SH, MH, Penasehat Drs Satibi, Pembina Serda K Afandi, Pengarah Sachrudin, Guru Besar Jasman, Guru Silat Ufin, Mental Spiritual Ade Sumitra, dan Nayaga Abah Janim.
“Padepokan ini didirikan bertujuan melestarikan tradisi pencak silat beraliran Tjimandr dan tentunya seni Debus. Di era milenial, memang sulit mengajak anak-anak latihan silat,” tandas Nasrullah. (Red)