KabarTerkini

Lab. Banten Girang Dapat Hibah Fasilitasi Komunitas Kesejarahan

SERANG, biem.co – Komunitas Laboratorium Banten Girang menjadi salah satu komunitas yang mendapat bantuan Fasilitasi Komunitas Kesejarahan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018. Program bantuan ini merupakan apresiasi pemerintah terhadap aktivitas kesejarahan yang dilakukan sejarawan, budayawan, organisasi profesi, komunitas dan masyarakat.

Ketua Laboratorium Banten Girang, Aliun mengatakan, bantuan ini sepenuhnya akan dipergunakan untuk seminar nasional bertema Sejarah Alternatif: Baduy, Banten Girang, dan Tionghoa Banten dalam perhelatan yang diberi nama Banten Girang Writer and Cultural Festival 2018 pada Juli nanti.

Ditambahkan Aliun, nantinya acara ini tidak hanya melibatkan mereka yang berkonsentrasi pada bidang kesejarahan, namun melibatkan seluruh komponen masyarakat, khususnya masyarakat Banten Girang dan umumnya masyarakat Banten.

“Kita coba mengajak seluruh masyarakat di Banten untuk mengenal sejarahnya melalui acara ini. Semoga saja ini menjadi jalan kami untuk mewujudkan cita-cita yang telah kami susun sejak awal pendirian komunitas ini,” ujarnya saat ditemui di Situs Banten Girang pada Selasa (10/4/2018).

Fasilitator Literasi Banten Girang, Niduparas Erlang, mengatakan acara ini sengaja diselenggarakan sebagai pilihan lain dari sejarah Banten yang selama ini jarang dibicarakan. Sejarah Banten Pasca Islam selama ini sudah banyak dibicarakan, sementara Banten Pra Islam masih jarang dibicarakan. Padahal menurutnya, sejarah harus dirinci dari awal, dari sebelum hingga datangnya Islam.

“Tidak akan ada Banten Pasca Islam jika tidak didahului Banten Pra Islam, bukan? Oleh karena itu, acara ini dimaksudkan untuk menarik benang merah yang selama ini terpendam atau sengaja dipendam itu,” ujar lelaki yang sedang menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di Universitas Indonesia itu.

Selain seminar nasional kesejarahan, seni dan budaya juga menjadi konten lain yang ditawarkan dalam perhelatan ini. Fasilitator Pertujukan, Peri Sandi Huizche mengatakan konten seni dan budaya ini merupakan tawaran lainnya dalam acara ini.

“Kami belum bisa memberikan rincian acaranya saat ini, tapi sebagai bocoran saja acara ini juga bisa kita katakan sebagai Pesta Rakyat di lingkungan Situs Banten Girang,” ujarnya Fasilitator yang membuka kelas Keaktoran gratis ini.

Meskipun menurut Peri, hibah yang diberikan pemerintah untuk komunitasnya ini hanya terfokus pada satu konten saja. Namun, pihaknya akan berusaha menggandeng  sponsor lain untuk turut andil dalam kemeriahan selama 3 hari perhelatan ini dilangsungkan.

“Kami akan coba tawarkan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak. Baik Pemerintah Daerah, CSR, maupun sponsor lainnya sehingga seluruh konten yang direncanakan bisa terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (red)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button