KabarTerkini

Seribu Buku untuk Yatim Dhuafa

PANDEGLANG, biem.co – Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat pada baca-tulis, mendorong Banten Peduli Kemanusiaan untuk menginisiasi gerakan sosial yaitu gerakan seribu buku.

Buku merupakan jendela dunia. Melalui buku, wawasan dan pengetahuan dapat terbuka. Namun demikian, budaya membaca atau literasi khususnya pada anak-anak mulai berkurang. Hal itu seiring dengan berkembangnya teknologi gadget yang umumnya kini sudah dimainkan anak-anak.

“Animo anak-anak membaca buku kurang diminati. Padahal, budaya literasi merupakan kendaraan menuju perbaikan peradaban dan memperbaiki kehidupan masyarakat,” ujar Inisiator Banten Peduli Kemanusiaan, Eko Supriatno, dalam acara penyerahan simbolis Seribu Buku pada anak-anak yatim dhuafa di Perumahan Makui, Labuan, Pandeglang (15/3).

Gerakan Seribu Buku ini, ujar dia, merupakan salah satu rangkaian kegiatan sosial komunitas yang sudah terkumpul dari lima kecamatan di Pandeglang ialah sebanyak 200 buku. Dalam proses pengumpulan buku, seluruh sahabat teman donatur dapat menyumbangkan buku untuk disalurkan pada para kaum dhuafa. Dalam hal ini, Banten Peduli Kemanusiaan bergerak dalam bentuk pengumpulan buku dan mengedukasi anak yatim dhuafa sekitar.

Camat Labuan, Ace Jarnuji, mengatakan mengapresiasi langkah Banten Peduli Kemanusiaan dalam gerakan sosial ini. Banten Peduli Kemanusiaan memiliki puluhan relawan yang tulus, dan setiap cabang karakter relawan memiliki kemandirian.

Dalam pendistribusiannya, buku akan dibagikan secara merata ke seluruh tempat dan mereka yang membutuhkan. Kerjasama ini, ujar dia, tidak akan berhenti sampai di sini. Tetapi akan diadakan secara berkala setiap tahunnya dan selanjutnya akan dilakukan evaluasi untuk merencanakan program ke depan.

“Kepedulian kepada anak yatim merupakan bentuk kesalehan dan solidaritas sosial, sebagai wujud aksi nyata, sekaligus bagian pendidikan karakter dan moral bagi semua untuk dapat lebih peduli terhadap kondisi yang dialami orang lain yang kurang beruntung.” Ujar Deska salah satu relawan.

“Terima kasih kepada donatur dan para relawan yang sudah bekerja sama mensukseskan acara ini. Kegiatan ini merupakan momen untuk anak-anak yatim piatu, semoga kelak di kemudian hari bisa mengingat kegiatan ini, dan mereka juga bisa meneladani untuk berbagi untuk sesamanya,” tegas Deska.

“Banten Peduli Kemanusiaan ini sudah berdiri sejak Lima tahun yang lalu dan alhamdulillah masih terus berjalan sampai sekarang. Untuk pembagiannya itu sendiri para pengurus mengadakan kegiatan tahlil dan doa setiap minggunya digilir bergantian di masjid atau musholla yang ada di kampung Sukahati dengan mengumpulkan para penerima dan diakhir acara dilakukan pembagian secara berkala”. Tutur Dede Jamsong Selaku koordinator kegiatan.

Di dalam Islam, menyantuni anak yatim merupakan suatu hal yang dianjurkan, bahkan Rasulullah akan menjamin surga kepada orang-orang yang mau menanggung hidup golongan anak-anak tersebut.

“Seluruh relawan ini juga tidak memungut biaya atau gaji untuk masing-masing anggotanya, mereka secara sukarela mendirikan dan menjalankan gerakan amal peduli anak yatim ini dengan ikhlas mengharapkan ridha dari allah SWT. dan nabi Muhammad SAW.” Tambahnya.

Gerakan Banten Peduli Kemanusiaan tidak hanya terfokuskan kepada anak yatim dan piatu saja, melainkan kepada keluarga fakir dan miskin yang berada di wilayah sekitaran Pandeglang itu sendiri.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap seminggu sekali tiap awal bulannya, dan dana yang dihasilkan oleh organisasi ini dengan menggalang donasi dari seluruh sahabat donatur yang ingin menyumbangkan sebagian uang atau rezekinya untuk berbagi kepada para anak yatim dan keluarga fakir miskin yang ada di sekitaran Pandeglang.

Hal tersebut menjadi sebuah bentuk pelajaran yang sangat penting sekaligus sebagai upaya meneladani apa yang menjadi tuntunan Nabi Muhammad SAW. Sikap kepedulian sosial seperti inilah yang telah lama menjadi karakter masyarakat yang harus terus dijaga agar dapat lestari. Karena perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era dewasa ini, jangan sampai menyebabkan karakter luhur tergerus, luntur, bahkan terkikis habis.

Sebanyak 100 anak yatim mendapatkan santunan berupa buku, uang dan makanan. Kepala Desa Kalanganyar dalam sambutannya menyampaikan kegiatan menyantuni anak yatim Banten Peduli Kemanusiaan telah menjadi kegiatan rutin relawan setiap minggunya.

“Alhamdulillah, ini adalah Banten Peduli Kemanusiaan mengadakan santunan untuk anak yatim pada setiap Jum’atnya,” kata Ibnu Hajar.

Ustad Hasan, dalam tausyiahnya mengingatkan bahwa sedekah adalah cara yang paling gampang untuk membuat usia amalan seseorang menjadi lebih panjang. Artinya bahwa meski hidup seseorang di dunia sangat singkat, tetapi jika memiliki amalan sodakoh, maka pahalanya akan mengalir terus meski yang bersangkutan telah tutup usia.

“Sepanjang apa yang disodakohkan memberikan manfaat kepada sesama, sepanjang itu pula pahala akan terus mengalir, meskipun orang tersebut telah meninggal dunia,” kata Hasan.

Dalam kesempatan tersebut Hasan juga menukil kisah seorang pemuda dengan sodakoh 7 dirham pada zaman Nabi Ibrahim. Pemuda yang sudah didatangi malaikat maut sehari menjelang waktu kematiannya, ternyata memberikan sodakoh kepada 7 anak yatim tepat pada malam menjelang kematiannya. Karena sodakoh tersebut, malaikat maut diperintahkan oleh Allah SWT untuk menunda waktu kematian si pemuda hingga 70 tahun kemudian. Allah telah mengganti satu dirham sodakohnya dengan tambahan usia 10 tahun.

“Iniad alah kisah keajaiban sodakoh, bagaimana Allah memanjangkan umur bagi mereka yang gemar bersodakoh,” tandas Ustad Hasan.

“Adik-adik sebagai generasi penerus bangsa, jangan patah semangat, masa depan adik-adik terus berpegang teguh kepada iman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan wajib meniti ilmu untuk masa depan yang lebih baik. Kepedulian relawan, keluarga dan masyarakat sekitar, serta pemerintah desa perlu ditingkatkan, sehingga di masa yang akan datang ada program-program untuk mengangkat harkat martabat adik-adik semua,” tandasnya. (Red)

Editor: Irvan Hq

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button