PANDEGLANG, biem.co — Berbekal pengalaman dari tempatnya bekerja di luar negeri, yakni Australia, pria bernama Abbadi Said Thalib (32), warga Kampung Babakan, Desa Kadubale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, menginisiasi berdirinya Saung Inggris Kanguru untuk memajukan kampung halamannya yang dinilai masih tertinggal dari hal pendidikan, terutama Pendidikan Bahasa Inggris.
Ia memulai melakukan kegiatan belajar mengajar di Saung Inggris Kanguru sejak Maret 2020. Di saung milik saudaranya yang berukuran 5 x 5 meter itu, ia bersama sang istri dan adiknya dengan sabar mendidik anak-anak yang rata-rata berusia 3 sampai 5 tahun.
Saung Inggris Kanguru ini menjadi bentuk kepedulian dan motivasi Abbadi untuk memajukan pendidikan di tanah kelahirannya. Saat ini, ada sekitar 55 orang murid yang berasal dari lingkungan sekitar, tetapi ada beberapa yang berasal dari luar wilayah kampung tersebut.
“Kalau dari lingkungan sekitar lumayan banyak, tapi dari luar kampung juga ada beberapa,” kata Abbadi, saat ditemui di lokasi, Senin (20/7/2020).
Pria yang pernah bekerja di salah satu pabrik cokelat di Australia ini juga masuk dalam lembaga kursus Bahasa Inggris di Central Queensland University dan Holmesglend Collage Melbourne. Kata Abbadi, kemampuan Bahasa Inggris sangatlah penting agar dapat membuka kesempatan berkarier dan berkarya untuk bangsa dan negara.
“Bahasa Inggris itu sangat penting. Saya berharap di antara mereka ada yang go international,” imbuhnya.
Ia menuturkan, belajar di Saung Inggris Kanguru ini gratis atau tidak dipungut biaya apa pun. Dirinya berharap, pemerintah daerah dapat mendukung program yang ia bangun di Saung Inggris Kanguru, sehingga dunia pendidikan di Kabupaten Pandeglang, khususnya di Kampung Babakan, tidak kalah dengan daerah lain yang lebih dulu maju dari segi pendidikan.
Salah satu orang tua murid, Sumarni, mengaku sangat antusias dengan adanya tempat tersebut. Selain bisa mendidik anaknya sejak usia dini, a tidak perlu jauh-jauh mendaftarkan sekolah ke PAUD yang berjarak sekitar dua kilometer dari tempat tinggalnya.
“Bagus sekali, anak saya bisa belajar Bahasa Inggris dari dini. Soalnya belum ada seperti ini,” pungkasnya. (sopian)