KabarTerkini

Hei, Bos! Jangan Lakukan 9 Hal Ini Bila Tak Ingin Karyawan Terbaik Anda Angkat Kaki

biem.co — Tidak ada atasan yang menginginkan karyawan terbaik mereka angkat kaki dari perusahaan, karena sejatinya kayawan terbaik adalah aset berharga yang harus dipertahankan. Namun, tak jarang pula para atasan tidak menyadari bahwa karyawan terbaik mereka itu memutuskan untuk resign karena sikap atau ucapan para atasan, bukan karena menurunnya pendapatan perusahaan ataupun persoalan gaji. 

Nah, kalau selama ini redaksi biem.co kerap mengulas nasib para bawahan, melalui artikel kali ini, redaksi sengaja menyetil para bos biar sedikit lebih peka terhadap “kode” yang diberikan para bawahan. 

Untuk Anda para bos, dikutip dari Realsucces, (26/12), berikut sembilan hal yang mungkin tanpa sadar sering kalian lakukan, dan sedihnya, hal-hal itu membuat karyawan terbaik Anda angkat kaki alias mengundurkan diri dari perusahaan. 

 

Tidak menghargai hasil kerja dan kontribusi pegawai
Para bos kudu sadar bahwa semua orang suka dengan pujian, terlebih orang yang sudah bekerja keras dan memberikan segalanya untuk perusahaan. Seorang atasan perlu berkomunikasi dengan karyawannya untuk mencari tahu apa yang membuat bawahannya merasa baik, misalnya, kenaikan gaji atau pengakuan publik.

 

Tidak peduli terhadap karyawannya
Menurut survey, setengah dari jumlah orang yang resign dari pekerjaan mereka akibat hubungan yang kurang harmonis dengan atasan. Perusahaan yang baik akan memastikan manajer mereka untuk bisa memisahkan antara profesionalitas dan kemanusiaan.

Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang menginginkan keberhasilan dan kemajuan karyawannya, berempati dengan karyawan yang sedang kesulitan, atau membantu mereka yang sakit. Bos yang tak pernah peduli dengan karyawan akan selalu diincar untuk dikhianati, lho!

 

Terlalu banyak memberi pekerjaan
Salah satu pemicu karyawan resign adalah atasan terlalu banyak memberi pekerjaan. Karyawan yang diberi terlalu banyak pekerjaan atau lembur justru merasa seperti mendapatkan hukuman dari atasannya. Memberikan terlalu banyak pekerjaan pada karyawan pada akhirnya justru membuat karyawan menjadi kontraproduktif. Semestinya para bos dapat memperkirakan beban kerja para bawahan ketika memberi tugas. 

Sebuah penelitian terbaru dari Stanford menunjukkan bahwa produktivitas per jam pekerja akan menurun bila ia bekerja melebihi 50 jam per minggu dan akan menurun drastis jika melebihi 55 jam kerja per minggu. Catet!

Nah, kenaikan gaji mungkin merupakan salah satu stimulus yang dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan Anda, Bos. 

 

Bos yang tidak menghormati komitmen sangat tak disukai
Anda atasan yang suka lupa pada komitmen seperti janji manis kenaikan gaji atau kenaikan jabatan, maka bersiap-siaplah, tak lama lagi Anda akan ditinggalkan pegawai terbaik Anda. Para pegawai itu melihat atasannya sebagai orang yang bisa dipercaya dan memegang janji. Tapi, ketika janji itu tak dipenuhi, seorang atasan akan kehilangan kepercayaan bawahan. Dia tak lagi dihargai dan dihormati. Duh!

 

Merekruit dan mempromosikan orang yang salah
Biasanya, karyawan yang bekerja keras selalu ingin bekerja dengan profesional dan menggunakan hati. Namun, ketika atasan tidak bisa merekruit orang yang tepat dan baik, maka ia hanya akan menciptakan kondisi kerja yang penuh kecemburuan.

Salah mempromosikan orang pun sama buruknya dengan salah merekruit pegawai. Ketika bawahan bekerja keras demi mencari sebuah promosi, namun promosi itu justru diberikan kepada orang lain yang hanya memintanya tanpa bekerja keras, itu adalah alasan yang tepat untuk bawahan meninggalkan perusahaan.

 

Tidak membiarkan pegawainya mengejar passion
Karyawan yang berbakat itu memiliki passion atau kesukaan. Mengikuti apa yang karyawan sukai akan membuat hasil pekerjaan lebih baik dan memuaskan. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengikuti passion dalam pekerjaan akan membuat mereka lebih produktif.

 

Gagal mengembangkan keahlian pegawainya
Atasan yang baik dapat mengelola bakat atau talenta karyawannya. Bila Anda seorang atasan dan memiliki karyawan yang berbakat, gali terus potensinya untuk mencari atau mengembangkan bakatnya yang bisa menguntungkan perusahaan. Tugas atasan adalah memotivasi karyawannya.

 

Gagal terlibat dalam kreativitas karyawan
Karyawan yang berbakat selalu mencari hal baru untuk berkreativitas. Jika atasan tidak melihat atau mengizinkan karyawan mengembangkan talentanya karena terpaku pada aturan kuno, ini akan membuat karyawan membenci pekerjaannya.

 

Gagal memberi tantangan untuk karyawan
Bos yang hebat menantang karyawannya untuk melakukan hal yang mungkin sulit bagi mereka. Atasan mencoba agar karyawannya keluar dari zona nyaman yang mungkin justru bisa membuatnya bersinar. Jika karyawan merasa pekerjaannya itu-itu saja, mereka akan lebih cepat bosan.

 

Jika atasan ingin orang-orang terbaiknya tetap tinggal, mereka perlu berpikir lagi tentang bagaimana mereka memperlakukan pegawainya. Anda sebagai atasan harus membuat kayawan ingin merasa senang dan puas bekerja dengan Anda. Semibilan hal di atas jangan Anda lakukan bila tak ingin karyawan Anda angkat kaki. Oke, Bos? (red)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button