KabarTerkini

Festival Dolanan Tradisional, Kembalikan Masa Kanak-kanak yang Hampir Pudar

KOTA SERANG, biem.co – Kehadiran permainan tradisional saat ini terbilang pudar. Jika dahulu banyak anak-anak ramai memainkan berbagai permainan tradisional, di masa sekarang hal tersebut sudah jarang ditemukan. Kondisi tersebut yang menjadi salah satu alasan Komunitas Bahasa Jawa Serang (BJS) menggelar sebuah acara yang dinamakan Festival Dolanan Tradisional.

Menurut salah satu anggota Komunitas BJS, Abah Uki, kebanyakan anak-anak zaman sekarang tidak kenal dengan permainan-permainan tradisional zaman dahulu tersebut. Hal itu menurutnya sangat memperihatinkan. Padahal, permainan tersebut terbilang lebih murah meriah dan banyak manfaatnya.

“Makanya, kita sebagai generasi yang pernah mengalami permainan-permainan tersebut bagaimanapun caranya harus bisa memunculkan kembali. Permainan ini identik sekali dengan anak-anak. Jadi jangan sampai punah lah,” ungkap Abah Uki saat ditemui di Alun-Alun Kota Serang, Minggu (30/04).

Ia melanjutkan, bahwa bagaimanapun kita tidak bisa terlepas dari masa kecil kita. Dan sebetulnya, permainan-permainan tersebut masih asik dimainkan meski saat ini kita sudah dewasa.

“Mudah-mudahan ini lestari, dan anak kecil sekarang ini minimal tau permainan tradisional itu,” tandasnya.

Beberapa pengunjung yang turut serta memainkan dolanan tradisional yang sudah disediakan oleh panitia

Festival yang bertajuk “Jaga lan Lestarikaken” ini menjadi acara rutin yang diadakan oleh Komunitas BJS setiap dua minggu sekali, yang dilaksanakan pada hari Minggu pukul 06.00-10.00 pagi saat Car Free Day. Para anggota komunitas tersebut menyediakan berbagai permainan yang bisa dimainkan secara gratis oleh para pengunjung yang datang, seperti congklak, bekles, enggrang, karet, memobilan, dan lain-lainnya. Lokasi tepatnya adalah di bawah jembatan penyebrangan Ramayana Serang.

Para pengunjung yang datang pun antusias mencoba memainkan permainan-permainan yang disediakan oleh Komunitas BJS tersebut. Salah satunya adalah Angelia Insani. Siswi kelas 3 SMA tersebut mengaku senang dengan adanya festival ini. Ia mengungkapkan dirinya menjadi tahu permainan-permainan zaman dahulu di mana biasanya hanya ia lihat lewat sosial media ataupun televisi, namun hari ini ia bisa merasakannya sendiri.

“Kalau kayak congklak, yoyo, balon-balonan sih pernah main. Tapi selebihnya aku baru tau sekarang ini,” ujar Angel.

Angel berharap acara ini bisa diadakan setiap minggu agar anak-anak bisa tau apa-apa permainan zaman dahulu, karena menurutnya sekarang ini kebanyakan anak-anak hanya terbiasa bermain gadget.

“Jadi para keluarga, orangtua, boleh bawa anak-anaknya ke sini, biar tau,” pungkasnya. (happy)

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button