InspirasiOpini

Udi Samanhudi: Guru Peneliti, Guru Masa Kini

Oleh Udi Samanhudi

biem.co – Tantangan dunia pendidikan semakin hari semakin luar biasa berat. Tidak hanya menyangkut persoalan moralitas para siswa dan guru seperti yang banyak dikeluhkan tetapi juga menyangkut persoalan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin pesat saja perkembangannya. Di zaman yang berkelimpahan informasi yang syarat dengan kompleksitas seperti saat ini, siswa kita membutuhkan tidak hanya keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk bekal mereka ke depan nanti.

Tetapi juga keterampilan lain yang justru jauh lebih urgent seperti keterampilan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah, keterampilan berinisiatif dan mengarahkan diri sesuai bakat dan kemampuan (self-direction). Keterampilan berinteraksi dalam konteks lokal dan global (cross cultural skills) serta keterampilan memimpin yang mumpuni (leadership skills). Yang juga tidak kalah penting adalah pengetahuan siswa yang luas dan mendalam terhadap berbagai disiplin keilmuan yang salah satunya mereka dapatkan dari guru.

Guru dihadapkan pada beragam tantangan untuk senantiasa menghadirkan materi-materi yang berkualitas dan berkelas untuk disajikan di dalam setiap kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas melalui metode yang juga jitu. Oleh karena itu, guru hendaknya tidak merasa cukup dengan hanya memposisikan dirinya sebagai konsumen ilmu pengetahuan dan merasa puas setelah semua bab dalam buku teks terkuasai dan tersampaikan dengan baik pada siswa.

Guru hendaknya lebih aktif dalam proses pembangunan ilmu pengetahuan mengingat perannya dalam dunia akademik yang sangat penting. Artinya, kontribusi guru seharusnya tidak melulu dalam konteks mengajarkan materi dan membantu siswa memahami berbagai materi yang diajarkan. Lebih dari itu, guru dituntut untuk menggali sekaligus mengembangkan disiplin ilmu yang tengah menjadi tanggung jawabnya melalui sebuah kegiatan penelitian.   

Dengan peran dan pengalamannya, guru sangat berpotensi menjadi peneliti hebat dan berkontribusi jauh lebih banyak dalam kegiatan produksi dan diseminasi ilmu pengetahuan. Caranya dengan menjadikan kegiatan mengajarnya sebagai sebuah kesempatan untuk direfleksikan melalui pertanyaan-pertanyaan evaluatif dan reflektif. Kegiatan mengajar di dalam kelas adalah satu dari sekian banyak ‘ruang’ yang dapat digunakan sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat difokuskan.

Misalnya, pada upaya untuk memformulasikan model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan harapan siswa dalam konteks kelas yang diajar dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Fokus lain dapat diarahkan pada upaya pemanfaatan beragam informasi yang ada secara daring di internet untuk dimaksimalkan sebagai bahan dalam kegiatan pembelajaran serta upaya untuk menciptakan suasana kelas yang mendukung siswa untuk belajar dan menjadikan mereka tahu akan caranya belajar sesuai minat dan bakat yang dimiliki (learning how to learn).

Sederhananya, guru peneliti adalah guru yang senantiasa bergerak untuk mencari, bertanya dan mengolah berbagai jenis informasi melalui sebuah proses panjang bernama penelitian. Guru sebagai peneliti artinya juga guru yang reflektif dan senantiasa mau tahu dan keukeuh untuk terus berinovasi terutama pada bidang yang diampunya.  Pengetahuan dan keterampilan meneliti yang mumpuni tentunya menjadi syarat mutlak untuk dikuasai dan dimiliki oleh guru karena hanya dari hasil penelitian yang dilakukan dengan ‘benar-lah’ sebuah keterbaruan ilmu pengetahuan dapat dipertanggung jawabkan dan layak untuk disebarluaskan.

Selain memahami secara holistik metodologi penelitian dan keterampilan dalam mengaplikasikannya di lapangan, seorang guru peneliti hendaknya melatih dirinya untuk lebih kreatif, persisten  dan komunikatif. Kreatifitas menjadi modal utama seorang guru untuk senantiasa mendorong dirinya berinovasi melalui kegiatan reflektif sekaligus saintifik melalui sebuah kegiatan penelitian. Guru peneliti adalah guru yang senantiasa mempertanyakan secara evaluatif dan reflektif berbagai kegiatan akademik terutama kegiatan mengajar di dalam kelas. Dengan sifat ini, guru akan senantiasa tertarik melihat kegiatan mengajarnya sebagai sesuatu yang layak untuk senantiasa diperbaharui melalui kegiatan penelitian.

Selain kreatifitas, guru peneliti dipersyaratkan untuk memiliki sifat keukeuh atau persistence. Dengan sifat ini seorang guru peneliti dituntut untuk tetap konsisten dalam upaya pengembangan keilmuan terutama pada bidang yang diajarkan. Keukeuh untuk terus belajar, memperbaharui keilmuan yang dimiliki dan berinovasi untuk menjadi guru yang berkualitas prima. Keukeuh dalam konteks penelitian dapat juga dimaknai konsisten untuk terus menjadikan kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sebagai wahana yang potensial untuk memberikan ruang bertumbuh bagi guru dan siswa sekaligus kesempatan untuk memproduksi ilmu pengetahuan melalui jalur penelitian.

Sifat yang juga tidak kalah penting adalah komunikatif. Seorang guru peneliti adalah guru yang selalu siap untuk mengkomunikasikan hasil penelitiannya kepada khalayak baik dengan menuliskannya di media massa atau melalui konferensi dan seminar yang memungkinkan untuk didesiminasikan pada masyarakat akademik yang lebih luas. Dengan cara ini, sebuah hasil penelitian tidak akan menjadi ‘the untold scientific stories’  dimana hasil riset yang dilakukan oleh guru hanya digunakan untuk ‘kesenangan pribadi’ sebagai guru kelas X di sekolah Y. Jadi, sebagai guru, mari bergegas dan terus menyemangati diri untuk berkontribusi lebih banyak dalam upaya membangun pengetahuan melalui penelitian. A real teacher today is a teacher-researcher!


Udi Samanhudi adalah Akademisi Untirta, Awardee Beasiswa LPDP program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Kemenkeu RI dan saat ini tengah menempuh studi doktoral dalam bidang Teaching of English for Speakers of Other Languages and Applied Linguistics, Queen’s University of Belfast, United Kingdom.


Rubrik ini diasuh oleh Fikri Habibi.


Berita Terkait :

Udi Samanhudi: Masa Muda, Masa Depan dan Passion
Infaq Ilmu dari Unindra untuk Kampung Belajar SMA Bina Putera-Kopo
Mochammad Dimas Andra Saputra, Wakil Banten di Australia-Indonesia Youth Exchange Program 2017

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button