biem.co — Musik rap, yang merupakan kesatuan dari musik hip-hop, kini telah menjadi fenomena yang mendunia. Barangkali Sobat biem pun sudah tak asing lagi dengan nama Eminem, Jay-Z, Snoop Dogg, Wiz Khalifa. Mereka adalah rapper kelas dunia yang telah melahirkan banyak karya.
Di Indonesia sendiri, kita tahu ada Igor ‘Saykoji’, Iwa K, Boy William, dan yang tak ketinggalan, ada Young Lex. Tentunya, masih ada banyak lagi.
Tetapi, Sobat biem juga perlu tahu bahwa Indonesia ini memiliki banyak rapper lokal berbakat yang tak kalah hebat. Salah satunya adalah Albe, rapper asal Serang.
Pria bernama asli Bani Asrul ini telah terjun di dunia musik rap selama hampir satu dekade. Hal ini bermula pada tahun 2008, di mana pada waktu itu, ia berkesempatan untuk mewakili Provinsi Banten dalam ajang kompetisi rap se-Indonesia. Beruntungnya, Albe kala itu menjadi rapper pertama yang mewakili Provinsi Banten untuk tingkat nasional.
Sebelumnya, Albe mengaku hanyalah seorang penikmat seni dalam ragam musik, sastra, maupun teater. Ia menyukai segala budaya kearifan lokal dan mengapresiasi setiap kalangan yang berkreativitas dalam kesenian. Ia pun sempat menggeluti seni teater dan sastra.
“Tapi itu nggak bertahan lama, karena dulu belum terasa soulnya dalam berkesenian,” ungkap Albe kepada biem.co.
Namun dari sanalah, ia kemudian mulai tertarik menulis lirik lagu. Hingga akhirnya, Albe membentuk sebuah band dan membuat lagu dari hasil kumpulan karya tulisnya terdahulu.
“Setelah lumayan wara-wiri di band, pada akhirnya ingin membuat lagi sesuatu yang baru di kesenian. Kemudian, jatuh cintalah dengan musik rap sampai sekarang,” lanjutnya.
Dikatakan Albe, ia mempelajari musik rap secara otodidak. Ia banyak mencari referensi lewat media online, televisi, dan majalah musik. Tak cukup sampai di situ, Albe pun berusaha untuk mendapatkan pengalaman dari para rapper yang telah banyak memakan “asam garam” di dunia hip-hop.
Mendapatkan kesempatan untuk bertemu rapper senior seperti HerdiOflo, Tabib Qiu ‘Soul ID, Zero One, Lady Gan, Abe (mantan personil Neo), dan masih banyak lagi. Ia pun mempelajari rima dan lirik lewat buku yang diberikan oleh Saykoji saat bertemu di kompetisi rapper se-Indonesia.
“Saya banyak belajar dari mereka,” katanya.
Kecintaannya terhadap musik rap membawa Albe mengikuti sebuah komunitas pergerakan musik rap, yaitu Crvzbeat. Bersama rekan-rekannya di Crvzbeat, ia sudah mengoleksi sebanyak 19 piala, termasuk tiga kali berturut-turut mewakili Provinsi Banten.
“Karena itulah saya terus termotivasi menjadi lebih baik dan tidak cepat puas dalam berkarya,” ujar pria kelahiran Serang, 17 Agustus 1987 ini.
Selain berjibaku dengan musik rap dan hip-hop, Albe pun memiliki hobi di luar musik. Ia menyukai olahraga sepak bola. “Klub favorit saya sejak SMP itu Manchester United,” tutur Albe.
Ternyata, Albe juga menggemari dunia broadcasting. Ia pernah sempat menjadi penyiar di salah satu stasiun radio di Kota Serang.
Bicara soal karya, beberapa lagu yang pernah Albe buat di antaranya lagu untuk fanbase tim sepak bola Perserang, GenRe Banten, lagu kampanye paslon Gubernur Banten, dan lagu-lagu yang bercerita tentang tempat tinggalnya.
Salah satu karyanya yang berjudul ‘Dintene Perserang’, masuk dalam album Kompilasi Musisi 20 Super Lokal (Serang, Cilegon, Pandeglang, Rangkas dan Anyer) dalam ajang Record Store Day 2018. Saat ini, Albe diketahui tengah menyelesaikan lagu terbarunya yang berjudul ‘Haji Rocker’—yang dipersembahkan khusus untuk Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten, Asep Mulya Hidayat. (HH)