Peluang

Kemendikbud Luncurkan “Rumah Belajar” Gratis untuk Pendidik dan Peserta Didik

biem.co – Seiring cepatnya waktu dalam lingkup digital, di Indonesia, telah marak pula aplikasi berbasis pendidikan, yang di dalamnya selalu menfokuskan untuk mempermudah siswa dalam menambah ilmu di luar sekolah.

Dalam aplikasi tersebut pun sudah banyak program yang bisa kita manfaatkan dalam proses belajar, seperti penjelasan tutor melalui video, materi sebelum ujian, pembantuan pengerjaan PR, hingga belajar untuk ujian ke tingkat Perguruan Tinggi.

Sayangnya, selama ini kita ketahui, beberapa aplikasi pendidikan yang kita tahu memungut biaya bagi siswa yang ingin belajar daring, harganya pun relatif dan sesuai waktu pembelajaran.

Dengan maraknya aplikasi berbasis pendidikan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) juga turut andil dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia dengan cara membuat situs berbasis pendidikan secara gratis, yaitu “Rumah Belajar”.

Dilansir dari belajar.kemendikbud.go.id, Rumah Belajar merupakan hasil pengembangan portal sebelumnya yang diluncurkan pada 15 Juni 2011.

Portal ini berisi konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sebagai sumber media pembelajaran.

Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, Rumah Belajar sangat mudah diakses. Begitu di-klik, langsung muncul halaman pertama dengan berbagai menu pilihan kelompok materi belajar.

Pada menu Fitur Utama terdapat delapan kelompok konten, yaitu Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya.

Sedangkan pada menu Fitur Pendukung terdapat tiga kelompok konten, yaitu Karya Guru, Karya Komunitas, serta Karya Bahasa dan Sastra. Ada pula materi pembelajaran yang terhimpun dalam Fitur Pendukung.

Selain itu, Rumah Belajar juga memberikan layanan ketersediaan sumber media pembelajaran dalam bentuk bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi, serta dalam bentuk buku digital.

Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran secara komprehensif.

Misalnya fitur Peta Budaya, disiapkan untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia sehingga peserta didik dapat lebih mengetahui dan menghargai keragaman adat istiadat/budaya.

Sedangkan Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik lebih mudah mengenal benda-benda angkasa.

Selanjutnya, Bank Soal, berisi kumpulan soal-soal latihan/tes. Juga Karya Guru dan Karya Komunitas, memberi kesempatan pendidik mengunggah karya terbaiknya. Di sini pendidik bisa berbagi informasi/ ilmu dengan yang lain.

Fitur yang lain, yakni Kelas Maya, memberi layanan pendidik dan peserta didik menyelenggarakan kegiatan e-learning atau pembelajaran secara daring (online) kapan saja dan di mana saja.

Fitur itu memfasilitasi pembelajaran daring antara pendidik dan peserta didik kapan saja dan di mana saja. Baik pada saat jam sekolah maupun di luar jam sekolah (sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik), asalkan guru dan siswa memiliki koneksi internet dan perangkat gawai seperti komputer/laptop/notebook.

Adapun Laboratorium Maya dapat digunakan peserta didik dan pendidik melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya).

Semua percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh oleh pengguna dengan melakukan login terlebih dahulu. Di fitur ini terdapat konten untuk mata pelajaran IPA dan matematika dengan kategori SMP dan SMA.

Sejauh ini, Rumah Belajar telah banyak dimanfaatkan oleh pendidik sebagai sumber media pembelajaran.

Pendidik di Bengkulu Tengah, NTB, dan Maluku Utara, misalnya, merasakan portal tersebut sangat membantunya dalam mencari materi pembelajaran. Peserta didik pun tambah bersemangat dengan media pembelajaran berbasis internet tersebut.

Meskipun demikian, tanpa sambungan internet di kelas pun, pembelajaran dengan konten dari Rumah Belajar tetap dapat dilaksanakan. Caranya, pendidik mengunduh materi terlebih dulu melalui gawai yang berkoneksi internet.

Lalu, hasil unduhan itu disimpan dalam alat penyimpan data, seperti flashdisk/USB, atau compact disc (CD). Dalam kelas, materi tersebut ditayangkan dengan proyektor LCD secara luring (offline). Dengan cara demikian itu, kelas yang tidak terakses internet pun dapat memanfaatkan konten Rumah Belajar.

Praktis ya sobat biem! Sudah tidak ada alasan lagi tidak bisa belajar karena terkait biaya, karena Kemendikbud sudah mengeluarkan Rumah Belajar gratis bahkan bisa dilakukan tanpa kuota.

Karena Rumah Belajar ini bertujuan mendorong peserta didik pro-aktif dalam proses pembelajaran, bisa saja seorang atau beberapa orang peserta didik diminta mengunduh materi terlebih dulu.

Kemudian materi itu ditayangkan secara luring di kelas untuk dibahas bersama. Dalam hal ini pendidik bertindak sebagai fasilitator.

Bagi pendidik di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal), ketiadaan sambungan internet bukan menjadi kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan materi yang diambil dari Rumah Belajar.

Asal ada kemauan, pembelajaran berbasis internet tersebut dapat dilaksanakan dengan baik sesuai jargonnya ‘di mana saja dan kapan saja’.

Bagaimana sobat biem? Yuk, dukung program Pemerintah untuk terus memajukan pendidikan Indonesia, khususnya wilayah yang tertinggal. Belajar sudah sangat mudah, tinggal kita yang harus punya tekad untuk tidak tertinggal.

Sobat biem yang ingin belajar melalui Rumah Belajar, bisa langsung akses situs belajar.kemendikbud.go.id, pada halaman pertama dibuka sudah terlihat fitur-fitur yang telah dijelaskan di atas. Selamat belajar sobat biem, dan jadilah generasi perubah bangsa! (PJ)

Editor: Esih Yuliasari

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button