JAKARTA, biem.co – Menghadapi perubahan besar di era revolusi industri 4.0, membuat banyak pihak perlu memikirkan strategi tepat dalam penguasaan teknologi. Pasalnya, dalam era ini segalanya ditandai dengan perubahan yang serba digital dan otomasi.
Berkaca hal itu, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) juga terus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), salah satunya melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Singapura.
“Kita targetkan seribu guru, khususnya SMK dapat belajar di sana tahun ini untuk meningkatan kapasitas guru-guru, terutama dalam penguasaan teknologi 4,0,” demikian disampaikan Mendikbud RI, Muhadjir Effendy dalam keterangan resmi yang dipublikasikan Kemendikbud, baru-baru ini.
Seperti diketahui, Indonesia dan Singapura sendiri telah menjalin kerja sama yang cukup lama dalam hal pendidikan. Di antaranya, pertukaran pelajar, pelatihan guru, pertukaran kunjungan guru, tenaga ahli, dan tenaga kependidikan untuk berbagi informasi tentang pedagogi, serta pertukaran kunjungan pejabat kementerian untuk berbagi informasi mengenai sistem pendidikan.
Dikatakan Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kemendikbud RI, Suharti, kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Singapura rata-rata berjalan 3 sampai dengan 5 tahun. Namun menurutnya, segala bentuk kerja sama tersebut harus terus diperpanjang.
“Nota kesepahaman untuk pendidikan secara umum terkait dengan perhatian terhadap guru dan tenaga kependidikan. Tidak hanya guru, tapi juga kepala sekolah, dan pengawas. Termasuk juga bagian dari pelatihan guru,” jelas Suharti. (hh)
