Kesehatan

Sering Mudah Marah? Anda Mungkin Terkena Skizofrenia

biem.co – Apakah Sobat biem sering mengalami gangguan seperti halusinasi, delusi atau waham, kekacauan proses berpikir, dan perubahan perilaku? Jika ya, maka waspadalah dan sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Karena gangguan-gangguan yang disebutkan tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan dalam membedakan kenyataan dan pikirannya sendiri.

Kondisi-kondisi di atas juga bisa muncul karena diagnosa Skizofrenia. Suatu keadaan gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya diwujudkan dalam bentuk halusinasi pendengaran, paranoid atau waham yang ganjil, atau cara berbicara dan berpikir yang kacau disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa muda, dengan prevalensi semasa hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%.

Faktor utama penyebab utama dari skizofrenia adalah genetika, lingkungan awal, neurobiologi, kondisi psikologis, dan proses sosial.

Gejala dari skizofrenia umumnya muncul pada masa remaja. Oleh karena itu banyak yang menyalahartikan bahwa gejala ini wajar pada masa remaja. Diketahui pada pria, gejala ini dimulai pada usia 15-30 tahun. Dan pada wanita, gejala ini dimulai pada usia 25-30 tahun.

Gejala awal dari skizofrenia yaitu cenderung suka mengasingkan diri dari orang lain, mudah marah dan depresi, perubahan pola tidur, kurang konsentrasi dan motivasi, kesulitan dalam mengerjakan suatu tugas sekolah.

Gejala negatif mengacu pada hilangnya minat yang sebelumnya dimiliki oleh penderita. Gejala negatif dapat berlangsung beberapa tahun, sebelum penderita mengalami gejala awal.

Seringkali, hubungan penderita dan keluarga rusak akibat gejala negatif. Hal ini karena gejala negatif seringkali disalahartikan sebagai sikap malas atau tidak sopan. Gejala negatif umumnya muncul bertahap dan memburuk seiring waktu.

Sampai saat ini, belum ada obat untuk menangani skizofrenia. Metode pengobatan yang dilakukan hanya sebatas mengendalikan dan mengurangi gejala pada pasien.

Untuk mengurangi gejala pada pasien, diketahui dapat diberikan obat antipsikotik dengan dosis yang seminim mungkin, selain itu dapat dilakukan dengan psikoterapi dan juga terapi elektrokonvulsif.

Semoga bermanfaat!

Salam berkarya dan berbaigi inspirasi ^_^

(Penulis: Anisa Aprilia Nurcahyani)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button