CILEGON, biem.co — Pelaksanaan Tugas (Plt) Walikota Cilegon Edi Ariadi menghadiri pembukaan MTQ ke 18 kota cilegon, di Kecamatan Purwakarta, Selasa (12/2), malam hari.
Pada kesempatan acara pembukaan MTQ ke 18 ini, Edi Ariadi melantik sebanyak 88 orang yang ditunjuk untuk menjadi hakim (dewan juri) dalam kegiatan MTQ tersebut. Diantaranya 79 dewan hakim dan 9 orang dewan pengawas.
Kegiatan MTQ yang dibuka secara simbolik oleh Plt. Walikota Cilegon ini akan berlangsung selama 4 hari, yaitu 12 – 15 Februari 2019.
Edi Eriadi berharap MTQ yang diadakan tahun ini lebih baik daripada acara MTQ tahun-tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahan lebih bagus daripada tahun yang lalu. Ditiap kecamatan mudah-mudahan bisa mendapatkan satu output yang bagus”, kata Edi kepada awak media.
Mengenai para peserta yang mengikuti MTQ ke 18 tingkat Kota Cilegon ini, Edi mengatakan bahwa mereka adalah putra-putri terbaik dari daerah masing-masing. Diasah di pondok pesantren yang memang telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai pondok pesantren pengasuh bagi para peserta.
“Mereka adalah purta-putri Cilegon, yang memang telah diasah dimasing-masing pondok pesantren yang sudah kita tunjuk sebagai pengasuhnya”, katanya.
Disinggung kemungkinan adanya pemain cabutan dari daerah lain, Edi Ariadi mengatakan mudah-mudahan tidak ada lagi kecurangan, karena saat ini para peserta betul-betul didata dengan ketat berdasarkan NIK dan KTP.
“Sekarang kita sudah pakai finggerprint berdasarkan KTP yang ada NIKnya, jadi mudah-mudahan itu ngga akan palsu kalo ada NIK disana,” imbuhnya.
Edi Ariadi juga menghimbau kepada Pemerintah Provinsi untuk melakukan seperti apa yang dilakukan di Kota Cilegon dalam hal mengurangi kecurangan (peserta cabutan).
“Saya menghimbau tadi pada ketua LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) Provinsi, coba sih begitu juga, agar putra-putri yang menang, benar-benar putra-putri Banten,” tukasnya. (Arif )
