Inspirasi

Sudah Saatnya Milenial Belajar Perencanaan Keuangan, Yuk Cari Tahu Alasannya!

biem.co — Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana kondisi struktur penduduk didominasi oleh kalangan usia produktif di tahun 2020-2035. Indikatornya adalah adanya bonus demografi, yaitu penduduk yang bisa bekerja jumlahnya cukup banyak dan jumlah tanggungan atau penduduk usia non produktif lebih sedikit. Hal ini menjadi peluang Indonesia karena proporsi penduduk usia angkatan kerja mulai meningkat.

Namun, ini menjadi tantangan besar bagi milenial dalam menghadapi masa depan. Masa depan tanpa sebuah perencanaan menjadi masalah baru untuk milenial. Maraknya tren liburan ala milenial menjadi sebuah alasan gaya hidup dengan tujuan mengunggah foto-foto liburan di media sosial.

Di samping itu, milenial lebih suka memilih liburan ke luar negeri dibandikan dengan membeli aset untuk masa depan. Aktivitas lainnya, milenial lebih sering berbelanja ke mall sebagai gaya hidup konsumtif membeli sesuai keinginan bukan sesuai kebutuhan.

Membeli ponsel keluaran terbaru atau membeli sepatu dengan merk ternama juga lebih penting dibandingkan harus berinvestasi. Kebiasaan itu dapat dikelola dengan benar apabila milenial memahami perencanaan keuangan secara komprehensif dan mendalam.

Menurut survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangaan (OJK) pada tahun 2016, hanya 29,7 persen masyarakat Indonesia melek literasi keuangan. Persentase ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan tentang literasi dan perencanaan keuangan di masyarakat, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa, sehingga perlu adanya inklusi literasi keuangan di setiap sekolah dan perguruan tinggi.

Lalu kenapa milenial harus paham perencanaan keuangan? Apa gunanya untuk pribadi milenial?

Merencanakan Masa Depan

Dengan paham perencanaan keuangan para milenial diharapkan bisa merencanakan masa depannya lebih matang, sehingga bisa hidup lebih bahagia. Bagaimana mau bisa hidup bahagia apabila tidak memulai investasi jangka panjang dari sekarang?

Masa depan yang cerah bisa didapat apabila kita mampu merencanakan kehidupan khususnya terkait menyelesaikan masalah-masalah keuangan sehingga kita bisa menikmati hidup di hari tua. Jadi, jangan lupa untuk merencanakan segala sesuatunya mulai saat ini untuk masa depan yang aman dan nyaman.

Menghindari Penipuan

Maraknya penipuan akhir-akhir ini mengakibatkan kerugian. Banyaknya investasi bodong yang terjadi diakibatkan tidak pahamnya generasi milenial tentang literasi keuangan terlebih terkait produk-produk keuangan.

Investasi tanpa adanya jaminan dari OJK banyak menjerat para milenial dikarenakan adanya tren iklan ataupun dengan alasan investasi hanya untuk mengikuti teman tanpa pengetahuan yang mumpuni.

Kejadian ini membuat OJK bersikeras untuk mempeluas program literasi keuangan kepada masyarakat sampai tingkat bawah, sehingga adanya penipuan yang sering terjadi dapat terhindari.

Menghindari Kebangkrutan

Gaya hidup milenial yang lebih konsumtif menjadikan mereka di ambang sebuah kebangkrutan. Hidup yang boros tanpa memikirkan investasi jangka panjang dan mempersiapkan segala kemungkinan risiko-risiko yang akan terjadi mengakibatkan milenial memiliki kemungkinan mengalami kebangkrutan yang lebih besar.

Risiko yang biasa terjadi seperti sakit, cacat, dan meninggal mengakibatkan mereka bangkrut bahkan bisa jadi terlilit hutang karena melakukan berbagai pinjaman. Harapannya milenial tahu dan paham manfaat dalam memiliki proteksi sebagai bagian dalam perencanaan keuangan, sehingga milenial dapat menjalani kehidupan selanjutnya dengan rasa aman.

Persiapan Memiliki Aset

Menurut penelitan Mike Maughan, perwakilan dari Qualtrics menjelaskan bahwa dunia semakin berkembang pesat dan milenial tidak memiliki rasa takut menghadapi masa depan tanpa adanya aset yang dimiliki.

Selain itu, menurut data, 98 persen milenial lebih memilih ponsel pintar paling baru dibandingkan memiliki rumah. Sangat miris apabila milenial saat ini tidak memiliki aset ataupun rumah di masa depan, karena harga rumah dan properti semakin lama semakin naik. Maka, di hari tua bisa jadi hidup dalam kekurangan tanpa memiliki aset.

Kurangnya pengetahuan terkait investasi aset mengakibatkan milenial tidak memiliki apa-apa di masa depan. Sehingga perlu adanya pembelajaran untuk mempersiapkan kehidupan yang aman, nyaman dan sejahtera.

Empat poin di atas adalah alasan kenapa milenial harus memiliki pengetahuan literasi keuangan.

Yuk, jadi milenial yang siap menghadapi tantangan kerasnya zaman dengan memulai merencanakan keuangan teman-teman semua. Jangan lupa mulai saat ini!


Ditulis oleh Idho Meilano, Financial Planner Indonesia Financial Advisor Community.

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button