Kesehatan

Anhidrosis, Kondisi Seseorang Tak Mampu Berkeringat

biem.co — Sobat biem, pernah menemui seorang teman yang sulit berkeringat? Kondisi tersebut disebut anhidrosis atau hipohidrosis. Namun terdapat perbedaan di antara keduanya. Anhidrosis mengacu pada tidak adanya keringat sama sekali, sedangkan hipohidrosis adalah ketika seseorang berkeringat lebih sedikit dari biasanya.

Jika kondisi tidak berkeringat hanya sebagian tubuh, maka masih aman. Lain halnya jika terjadi di seluruh anggota badan, dapat berpotensi kematian. Karena berkeringat sendiri ialah reaksi tubuh saat melepaskan panas dari tubuh untuk mendinginkan badan. Bila proses ini terganggu, maka akan sangat berbahaya.

Dilansir dari Healthline, bagi mereka yang mengalami anhidrosis pada beberapa bagian tubuh saja, maka tak perlu perawatan tertentu. Namun, jika terjadi di sebagian besar bahkan seluruh tubuh, maka dapat diambil beberapa tindakan, seperti minum obat prednisolon, kortikosteroid, dan suntikan anestesi lokal ke jaringan saraf simpatis di leher.

Kendati demikian, langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu menemukan penyebabnya. Apabila tidak ditemukan obat tersebut atau langka, orang dengan kondisi tersebut harus menghindari aktivitas dan lingkungan yang meningkatkan suhu tubuh inti mereka, seperti olahraga harus dilakukan di tempat yang sejuk, dan sebaiknya melakukan aktivitas di bawah pengawasan.

Penyebab Anhidrosis

Pada penderita anhidrosis, kelenjar keringat tubuh tidak bekerja dengan baik atau tidak berfungsi sama sekali. Penyebabnya antara lain:

  • Trauma pada saraf yang mengontrol keringat.
  • Sindrom Ross atau kelainan berkeringat langka yang terkait dengan tidak adanya refleks dan tonik pupil (kelainan yang memengaruhi pupil mata).
  • Amiloidosis, sekelompok penyakit di mana satu atau lebih sistem organ mengakumulasi simpanan protein abnormal yang dikenal sebagai amiloid.
  • Neuropati otonom diabetes, di mana keringat hilang karena kerusakan sistem saraf akibat glukosa yang tidak terkontrol dengan baik.
  • Penyalahgunaan alkohol jangka panjang, yang dapat menyebabkan neuropati alkoholik.
  • Sindrom Sjogren, gangguan kronis pada sistem kekebalan.
  • Kanker paru-paru, yang dapat menyebabkan anhidrosis di satu sisi tubuh dan keringat berlebihan (hiperhidrosis) di sisi lain.
  • Sindrom Horner, yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf simpatis di leher.
  • Kondisi kulit atau kerusakan kulit, termasuk luka bakar parah dan kusta.
  • Trauma pada kelenjar keringat.
  • Sklerosis sistemik, atau skleroderma, sekelompok penyakit autoimun progresif kronis yang jarang terjadi di mana jaringan ikat dan kulit mengeras dan mengencang.
  • Saluran kelenjar keringat tersumbat akibat kulit mati atau infeksi bakteri.
  • Penyakit graft-versus-host, di mana sel-sel kekebalan dari donor sumsum tulang menyerang sel-sel keringat penerima transplantasi sumsum tulang.
  • Anhidrosis juga bisa menjadi gejala dehidrasi parah, yang terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan.

Anhidrosis dapat memengaruhi satu bagian tubuh saja, dua atau lebih bagian, atau seluruh tubuh. Tanda dan gejala paling umum, yaitu buruk atau kurang berkeringat sebagai respons terhadap panas atau aktivitas fisik, pusing dan lemas, kram saat kepanasan, kepekaan terhadap suhu yang meningkat karena ketidakmampuan untuk mendinginkannya.

Faktor Risiko

Selain usia yang lebih tua, ada beberapa faktor risiko anhidrosis. Mereka termasuk yang berikut:

  • Mutasi genetik: Perubahan gen dapat menyebabkan kelainan yang mengakibatkan kelenjar keringat tidak berfungsi dengan baik.
  • Diabetes: Diabetes terkadang dapat menyebabkan ketidakteraturan kelenjar keringat.
  • Kondisi kulit: Gangguan kulit, termasuk psoriasis dan ruam tertentu, dapat memengaruhi kelenjar keringat dan menyebabkan anhidrosis.
  • Jaringan parut juga dapat menyebabkan kelenjar keringat tidak sembuh dengan baik, yang dapat meningkatkan risiko anhidrosis. (rai)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button