Menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas sehingga muncul generasi unggul dan berkompeten yang mampu bersaing menghadapi tantangan dunia global.”
biem.co – Pendidikan adalah sebuah keharusan dalam kehidupan manusia, education as a necessity of life, demikian menurut filosof progresifisme John Dewey. Ini berarti bahwa pendidikan merupakan kebutuhan hakiki manusia, karena manusia tidak akan bisa dipisahkan atau bahkan tidak akan bisa hidup secara wajar tanpa adanya sebuah proses pendidikan, Mahfud Junaedi (2010:85).
Namun, dunia pendidikan beberapa tahun terakhir mengalami berbagai macam perubahan, yang pada intinya mengharuskan pendidik dan murid harus melakukan penyesuaian. Mulai dari pergantikan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka, pembelajaran jarak jauh (pjj) saat covid merebak, transisi dari pjj menuju new normal, dan saat ini kita sudah kembali seperti sedia kala yaitu belajar tatap muka di kelas.
Perubahan yang paling terasa bagi kita adalah ketika kita dipaksa untuk belajar dalam keadaan yang sebenarnya kita belum begitu siap, yaitu belajar jarak jauh atau daring, di mana pada prosesnya banyak terjadi hambatan yang berkelindan saat pembelajaran berlangsung, seperti tidak semua sekolah mempunyai fasilitas yang cukup, tidak semua murid mempunyai gadget, dll. Namun, seiring berjalannya waktu keadaan tersebut bisa di atasi dengan baik sehingga proses pembelajaran bisa tetap berjalan dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Aktif dan Menyenangkan
Setelah melewati berbagai kondisi tersebut tentunya kita sebagai seorang pendidik harus mempunyai jurus/trik agar proses pembelajaran dengan aktif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif merupakan suatu bentuk pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.
Sedangkan pembelajaran menyenangkan (joyful learning) menurut (Fadilah, 2014) adalah rancangan pembelajaran dengan tujuan menciptakan suasana yang membebaskan siswa untuk berani mencoba, bertindak, bertanya dan mengemukakan pendapat sehingga perhtian siswa dapat dipusatkan secara penuh pada pembelajaran.
Setelah pandemi kemarin di mana kita hanya bisa menyapa murid lewat layar gadget yang dirasa sangat kurang sekali komunikasi antara guru dan murid atau bahkan murid dengan murid. Maka tak jarang proses pembelajaran terkesan pasif dan membosankan.
Maka dari itu perlu adanya terobosan baru agar pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan. Hal ini senada dengan progam kemendikbud https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka yaitu IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar murid memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat murid.
Solusi
Untuk bisa mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan guru/pendidikan bisa melakukan beberapa hal:
Pertama, menciptakan suasana yang santai
Untuk menciptakan suasana yang santai, Guru/pendidik bisa menyapa dengan salam dan memberikan motivasi pada siswa, menanamkan perasaan positif pada siswa dan kebermaknaan topik pelajaran dengan kehidupan, hal ini dapat dilakukan dengan bercerita singkat dan encontohkan secara kontekstual, menayangkan video interaktif yang berkaitan dengan materi dan meminta siswa menjelaskan kembali maksud tayangan dari sudut pandang siswa, mengajak siswa untuk bermain sambil belajar. Contohnya meminta siswa membuat soal sendiri lalu menukarkan dengan siswa lainnya lalu siswa mengoreksi kembali soal yang dibuat dan telah dikerjakan oleh teman siswa.
Kedua, memberi semangat belajar murid
Semangat belajar merupakan segala usaha dalam diri sendiri yang dapat menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin keberlangsungan kegiatan belajar serta memberikan arah kegiatan belajar sehingga dapat tercapainya tujuan. Dengan adanya semangat belajar dari dalam diri murid maka guru dengan mudah mengarahkan murid untuk mencapai target materi yang akan dicapai.
Ketiga, memperbanyak interaksi dengan murid
Interaksi yang baik antara guru dan murid bisa memancing pendapat, diskusi atau debat argumen antara murid dan guru. Memang tidak semua murid bisa dengan leluasa mengeluarkan ide mereka. Nah sebagai guru, di sinilah peran Bapak/Ibu Guru untuk percaya pada kemampuan masing-masing anak dan pacu mereka untuk berani berpendapat, serta menghargai apapun yang mereka ungkapkan.
Cara ini dapat melatih anak untuk belajar mendengarkan orang lain, keberanian untuk berbicara dan lebih terbuka pada perbedaan pendapat. Hal ini sangat penting untuk mereka karena akan menjadi bekal saat berinteraksi dengan orang lain, baik itu dengan teman, guru, orang tua atau masyarakat pada umumnya.
Empat, menghilangkan kesan guru galak
Guru adalah manusia biasa yang bisa bersikap galak dan juga bisa bersikap lemah lembut/humoris, namun ketika dia menjadi seorang guru maka dia harus menghilangkan sifat galak pada dirinya apapun keadaannya karena ketika dia dikenal sebagai guru galak maka murid akan takut duluan ketika bertemu guru tersebut, akhirnya proses pembelajaran menjadi terganggu. Jangankan bertanya atau berdiskusi, melihat guru saja sudah minder duluan. Maka dari itu buatkan kesan bahwa kita adalah guru yang humoris dan bersahaja.
Menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas sehingga muncul generasi unggul dan berkompeten yang mampu bersaing menghadapi tantangan dunia global. Dan ini dimulai dari guru atau tenaga pendidik yang kompeten, visioner, ruang kelas yang aktif dan menyenangkan. (Red)
Abdul Aziz, M. Pd, penulis adalah Guru SD Islam Al Azhar 8 Kembangan Jakarta Barat