InspirasiOpini

Asep Abdurrahman: Prospek Tol Serang-Panimbang

Oleh: Asep Abdurrahman

biem.co – Provinsi Banten merupakan daerah otonom yang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000. Sebelum menjadi provinsi, Banten merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat dikala pemerintahan KH. Abdurrahman Wahid masih berkuasa.

Provinsi yang terkenal dengan segudang jawara dan debus, kini sedang bersolek mempersiapkan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kedatangan wisatawan domestic maupun internasional.

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, setiap libur akhir pekan, libur semester, dan libur akhir tahun, pantai Banten menjadi salasatu destinasi wisata pavorit bagi masyarakat sekitar Banten khususnya dan masyarakat luar pada umumnya.

Hal ini terlihat dari jalan menuju tempat wisata sering kali macet dan tentunya keadaan ini menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar tempat wisata untuk menjajakan jajanannya, sewa tikar, sewa saung tempat santai sejenak, ataupun sekedar menjadi pemandu wisata bagi turis manca negara.

Untuk memberikan kemudahan dan kelancaran para turis terebut, pemerintah Provinsi Banten bersama pemkot dan pemkab sedang mematangkan rencana pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang yang diperkirakan selesai tahun 2018 mendatang.

Banten Berbenah

Disetiap musim liburan panjang penduduk Jabodetabek tidak asing dengan tempat liburan yang ada di wilayah Banten. Salah satu tempat favorit wisata Banten adalah Pantai Anyer dan Tanjung Lesung yang merupakan tempat rekreasi keluarga dengan keindahan pantainya.

Belakangan pemerintah Provinsi Banten menjadi salah satu target pemerintah pusat sebagai pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang diresmikan Februari 2015 di Pantai Tanjung Lesung. Untuk mengembangkan KEK tentunya perlu didukung oleh infrastruktur yang memadai, agar akses menuju Tanjung Lesung berjalan lancar.

Menurut Grigg (1998) infrastruktur merupakan sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung, dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi.

Dalam hal ini, hal-hal yang terkait dengan infrastruktur tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sistem lingkungan dapat terhubung karena adanya infrastruktur yang menopang antara sistem sosial dan sistem ekonomi.

Oleh karena itu pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang menjadi syarat utama untuk mendukung kemajuan ekonomi di sektor parawisata. Terlebih tempat parawisata di daerah Banten menjadi salah satu tujuan pelancong turis lokal maupun turis manca negara.

Tidak hanya tanjung yang sudah menjadi KEK, namun tempat wisata-wisata lain di daerah selain Tanjung Lesung pun harus siap sedia bersolek untuk mengimbangi kemajuan daerah Pandeglang. Agar kemajuan tidak terkonsetrasi di wilayah yang sudah dicanangkan tersebut.

Baru baru ini, Gubernur baru Wahidin Halim meninjau kawasan Banten lama di Kecamatan Kasemen, Kota Serang bersama Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah dan masyarakat dalam rangka kembali menata ulang Kraton Surosowan.

Masyarakat Banten patut berbangga hati, salah satu kawasan tempat incaran wisata religi dan sejarah akan ditata ulang oleh Pemprov Banten terlebih sudah ditekennya nota kesepahaman (MoU) penataan cagar budaya antara Pemprov Banten, Pemkot Serang, dan Pemkab Serang.

Prediksi Wisata Pasca Tol Serang-Panimbang

Ketersediaan infrastruktur memberikan dampak terhadap sistem sosial dan sistem ekonomi yang ada di masyarakat. Maka infrastruktur perlu dipahami sebagai dasar-dasar dalam mengambil kebijakan (J. Kodoatie, 2005).

Selama ini, pengembangan potensi pariwisata di Banten masih terkendala berbagai persoalan, terutama infrastruktur yang belum begitu mendukung serta akses yang begitu jauh. Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang akan membuka peluang berbagai potensi ekonomi, salah satunya pariwisata.

“Setiap akhir pekan wisatawan ke Sawarna dari luar daerah mendapat respon yang baik, tapi aksesnya kebanyakan dari daerah Sukabumi. Ini artinya infrastruktur serta akses masih menjadi kendala bagi kemajuan wisata di Banten.

Potensi pariwisata Banten tidak kalah dengan daerah lainnya. Hanya pola pengemasan dan promosi wisata belum optimal. Selain itu, keberpihakan anggaran serta kepemimpinan di daerah belum bisa memfokuskan pada pengembangan potensi pariwisata.

Lewat penetapan KEK, maka akan memberikan dampak kemajuan ekonomi bagi masyrakat sekitar. Tinggal bagaimana masyarakat yang ada di sekitar pariwata tersebut menagkap peluang dan meningkatkan sadar wisatanya.

Setiap liburan akhir tahun, menurut Dinas Parawisata Pemprov Banten, wisatawan yang datang ke kawasan Tanjung Lesung mencapai 500.000 orang. Ini artinya respon tempat wisata di wilayah Banten cukup baik, terlebih pasca penetapan Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Lesung.

Bahkan masih menurut Dinas Pariwisata Provinsi Banten mencatat jumlah wisatawan yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Provinsi Banten selama musim libur Lebaran 2017 mencapai 61.950 orang. Paling banyak ke Kabupaten Pandeglang, di sana ada 21 titik pariwisata pantai. Di Kabupaten Serang ada 17 titik dan di Kabupaten Lebak ada empat titik (Tempo, 4 Juli 2017).

Terlebih Banten adalah salah satu tempat mencari kerja kaum urban dari belahan penjuru Indonesia, posisinya membawa berkah bagi Pemprov Banten karena ikut meramaikan ekonomi pribumi namun di sisi lain justru menjadi masalah bagi kaum urban yang tidak bertanggung jawab seperti tertangkapnya gudang narkoba di Cikande-Serang beberapa tahun yang lalu.

Meski demikian, Pemprov Banten di tangan gubernur baru kelihatannya sudah siap dengan segenap program pro rakyat termasuk menggenjot aspek wisata yang diklaim sebagai program yang akan meningkatkan pamor Banten di kancah nasional dan internasional. Semoga Banten tetap jaya.


Asep Abdurrahman, Dosen di Universitas Muhammadiyah Tangerang dan Pengajar SMP Daarul Qur’an Internasional Tangerang.


Rubrik ini diasuh oleh Fikri Habibi.

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button